Minggu, 17 April 2011

Presiden Universitas Kaist Minta Maaf

SEOUL - Pada sebuah konferensi pers setelah kematian mahasiswanya, Presiden Universitas Kaist Nam Pyo Suh menyatakan penyesalan dan berencana mengubah kebijakan biaya kuliah di kampusnya.

"Semua pejabat Kaist, termasuk saya, merasa sedih dan kepahitan yang tak terlukiskan. Kami menundukkan kepala dan meminta maaf kepada semuanya, orangtua dan mahasiswa," kata Suh seperti dikutip dari situs Joongangdaily, Rabu (13/4/2011).

Suh berencana menghapus kebijakan beasiswa berdasarkan nilai. Mulai semester berikutnya, kampusnya akan memberikan semua mahasiswa biaya pendidikan sepenuhnya selama empat tahun.

Meski tidak ada data pasti keterkaitan bunuh diri dengan biaya kuliah, Presiden Dewan Mahasiswa Kaist Gwak Yeong-chul meyakini ini saling terkait.

“Meskipun empat mahasiswa memiliki alasan sendiri untuk menghentikan hidup mereka, saya pikir persaingan yang ketat di kampus mempengaruhi. Karena kebijakan persaingan yang memprovokasi, seperti beasiswa berdasarkan nilai serta kuliah wajib dalam bahasa Inggris, mahasiswa tidak mau bergaul dan berpartisipasi dalam masyarakat,” jelasnya.

Beberapa profesor dari Seoul National University, universitas elit lainnya di Korea mengecam keras Suh. Menurut mereka, Suh memiliki ide yang kekanak-kanakan dan terlalu sederhana, bahwa jika siswa dibebani oleh beasiswa berdasarkan nilai, mereka akan konsentrasi untuk belajar. Ini adalah sebuah konsep pendidikan yang fokus pada persaingan yang salah.(rhs)


sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/12/417/445288/presiden-universitas-kaist-minta-maaf

Mendiknas: Silakan Proses Secara Hukum

JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mempersilakan proses hukum atas pejabatnya yang tersandung kasus korupsi.

"Silakan proses hukum berjalan seperti logika hukum. Kami akan menghormati proses itu," kata Nuh di Gedung Kemendiknas, Jumat (14/4/2011).

Meski begitu, Nuh menambahkan, Kemendiknas akan tetap memberikan pendampingan hukum bagi pegawainya yang tersandung masalah hukum. "Pendampingan itu masih hak mereka. Yang jelas, kami tidak akan mengintervensi dari aspek hukum," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung menahan empat pejabat Kementerian Pendidikan Nasional terkait dugaan korupsi pelaksanaan lomba keterampilan siswa (LKS) SMK XVII dan pameran SMK pada Kementerian tersebut. Akibat perbuatan para tersangka, negara dirugikan sebesar Rp2 miliar.

Keempat tersangka yang telah dilakukan penahanan adalah Joko Sutrisno selaku Direktur Pembinaan SMK pada Kemendiknas, Susilowati selaku pejabat pembuat komitmen, Sujo Wiyanto yang menjabat sebagai penanggungjawab kegiatan, dan Al Azhar selaku bendahara pengeluaran pembantu.

“Untuk Joko Sutrisno dilakukan penahanan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung, Susilowati ditahan di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur, Suko Wiyanto dan Al Azhar ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” papar Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Noor Rachmad yang ditemui di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis 14 April kemarin.(rhs)


sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/15/373/446531/mendiknas-silakan-proses-secara-hukum

Persiapan UN Bikin Stres, Apalagi Nunggu Hasilnya

JAKARTA - Mulai Senin, 18 April 2011 hingga tiga minggu ke depan, 10.409.562 anak-anak Indonesia dari tingkat SD/MI hingga SMA/MA dan SMK akan menjalani Ujian Nasional.

Berdasarkan pengaduan yang masuk ke KPAI dan hasil pantauan di lapangan, masih banyak ditemukan fakta dan praktek sebelum, pada saat dan setelah UN, yang tidak sesuai dengan prinsip perlindungan anak.

"Selain itu, banyak anak yang semestinya bisa ikut UN terpaksa tidak bisa mengikuti karena menjadi korban perkosaan, berhadapan dengan hukum, atau sedang berada di lapas (penjara) anak," ujar Komisioner Bidang Pendidikan
Dra. Badriyah Fayumi, Lc, MA, dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, di Jakarta, Sabtu (17/4/2011).

Menurut Badriyah, sebelum UN banyak anak dan orang tuanya begitu stres karena khawatir tidak lulus. Maka, pelajaran tambahan dan bimbingan belajar yang bagi sebagian orang tua terasa mahal pun diikuti. Di sisi lain, pelajaraan yang tidak di-UN-kan yang sesungguhnya tidak kalah penting atau menjadi minat anak terabaikan. Pengajian sore dan malam hari juga ditinggalkan. "Semua demi UN," imbuhnya.

Pada saat ujian berlangsung, praktek tidak jujur seperti kebocoran soal, pemberitahuan jawaban secara kolektif atau berantai, pengisian jawaban yang kosong oleh oknum guru, serta manipulasi nilai masih banyak terjadi. Hal ini berakibat sangat fatal.

Anak sudah belajar menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Sementara itu anak yang sungguh-sungguh belajar merasa frustrasi karena menyaksikan anak-anak yang tidak belajar bisa mendapatkan nilai lebih tinggi.

Setelah pengumuman, banyak anak stres dan depressi karena merasa semua usahanya selama tiga tahun sia-sia dan malu pada teman-temannya.

Begitu luar biasanya upaya anak Indonesia dan banyaknya pihak yang harus berkorban atau dikorbankan karena UN ini.(rhs)

http://kampus.okezone.com/read/2011/04/17/373/446924/persiapan-un-bikin-stres-apalagi-nunggu-hasilnya
sumberr :

Ahmad Dhani Tak Kapok Pakai Simbol Yahudi

JAKARTA - Salah satu penyebab Ahmad Dhani dituding pengikut Yahudi adalah kegemarannya menggunakan simbol-simbol Yahudi. Walau begitu, pentolan Dewa 19 ini tak kapok memakai atribut simbol agama, termasuk Yahudi.

Tak hanya sering memakai simbol-simbol kontroversial di baju atau aksesori miliknya, Dhani juga sering memuat simbol-simbol kontroversial di cover album Dewa. Akibat tingkahnya itu, Dhani pernah dituding budayawan Islam Ridwan Saidi sebagai agen Zionis dan Yahudi.

"Jadi begini, sebenarnya saya itu seniman. Apa sih yang dihasilkan musisi? Yang dihasilkan adalah musik dan lirik. Yang membuat lambang-lambang itu kan ada beberapa seperti album yang ketiga dibuat Dimas Jayadiningrat yang ada dewa Hourus. Jadi, yang membuat itu bukan saya. Saya tidak terlalu mempermasalahkan mau pakai simbol apa saja," papar Dhani di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/3/2011) malam.

Mantan suami Maia Estianty itu heran, hanya dari cover album Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara menyimpulkan dirinya berafiliasi dengan kelompok Zionis dan Yahudi.

"Yang saya buat adalah lirik. Jadi, kalau mau menilai saya itu dari lirik saya. Saya yakin memang ada tujuan lain menghubung-hubungkan saya dengan Yahudi. Itu salah alamat," tegasnya.

Dhani mendapat kiriman buku berisi bom yang diterima pada Selasa, 15 Maret 2011, yang ditujukan ke kantor Republik Cinta Manajemen (RCM). Namun, paket baru dibuka pada Kamis, 17 Maret 2011. Buku berisi bom itu lalu diledakkan Tim Gegana.

Buntut dari bom itu, ayah tiga anak ini melaporkan Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara. Mereka adalah penulis buku berjudul Fakta dan Data

sumber :: http://celebrity.okezone.com/read/2011/03/19/33/436584/ahmad-dhani-tak-kapok-pakai-simbol-yahudi

Sabtu, 16 April 2011

Samuel Rizal Takut Langgar Kontrak Eksklusif

JAKARTA - Artis muda Samuel Rizal sepertinya tidak ingin beranjak dari rumah produksi yang telah mengontraknya secara eksklusif.

"Lagi ekslusif di Soraya kan, jadi lagi nungguin proyeknya gitu. Berusaha komitmen saja," kata Samuel Rizal saat ditemui di Celebrity Fighter, PIM 2, Pondok Indah, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Tak dipungkiri, jika sahabat Shandy Aulia ini banyak kedatangan tawaran, tapi dia sadar diri. Mantan pemain basket ‘Satria Muda’ ini tetap komitmen menyelesaikan kontrak eksklusif tersebut.

"Tawaran sih banyak, cuma kan gue sadar saja. Kan gue dikontrak eksklusif," paparnya.

Pria yang gemar bermain bola basket ini pun selalu mengasah karakter yang ada dengan kehidupannya sehari-hari.

sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2011/04/15/34/446508/samuel-rizal-takut-langgar-kontrak-eksklusif

Perampok di Tangerang Perkosa dan Bunuh Pembantu

TANGERANG - Perampokan sadis yang terjadi di perumahan mewah, di Jalan Boulevard, Block DG 2, Nomor 118, RT 01/14, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, mengakibatkan dua orang tewas.

Dua orang pembantu rumah tangga, bernama Sarni dan Maryani ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Tangannya terikat kebelakang dalam keadaan telanjang dan kepalanya bocor terkena pukulan benda tumpul.

Kepolres Metro Tangerang Kombes Tavip Julianto mengatakan, kedua jenazah korban ditemukan di dalam garasi. Korban tewas dipukul dengan menggunakan tabung gas.

Saat dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan satu kondom yang digunakan perampok untuk memperkosa korban.

"Barang bukti yang ditemukan, satu kondom bekas yang dipakai untuk memperkosa salah seorang korban," ujar Tavip, kepada okezone, Sabtu (16/4/2011).

Tavip menambahkan, pihaknya masih belum mengetahui berapa besar kerugian dan barang yang diambil perampok. Karena pemilik rumah masih belum bisa ditemui.

"Pemilik rumah bernama Kholiwyio. Dia bekerja sebagai pemborong," terangnya.

Dijelaskan, saat perampokan terjadi, sekira pukul 15.00 WIB, pemilik rumah sedang pergi. Dia tinggal bersama dua orang anaknya. Hingga kini petugas masih melakukan olah TKP.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/16/338/446846/perampok-di-tangerang-perkosa-dan-bunuh-pembantu

Beredar Kabar M Syarif Adalah Anak Buah Baasyir

CIREBON – Polisi hingga kini masih mencari tahu apakah pelaku peledakan bom di masjid Polresta Cirebon dilakukan oleh Muhammad Syarif atau bukan. Namun, beredar kabar Syarif diketahui sebagai kader Ustaz Abu Bakar Baasyir. Benarkah?

Sebagaimana pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan Cirebon, Syarif saat ini tercatat sebagai kader Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Cirebon.

“Pelaku adalah termasuk anggota JAT Kota Cirebon. Sedangkan orangtua Muhammad Syarif a/n Srimulat telah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan test DNA,” demikian psan tersebut, Sabtu (16/4/2011).

Namun, saat dikonfirmasi pihak JAT tidak membenarkan jika Syarif adalah kader JAT. “Kita tidak tahu soal itu. Kami belum bisa mengatakan apakah dia kader atau bukan, tapi tidak ada nama itu di kelompok kami,” kata Direktur JAT Media Center, Sonhadi, saat dikonfirmasi terpisah.

Sebagaimana diketahui, usai polisi menggelar jumpa pers dan menampilkan wajah dan ciri-ciri pelalaku bom bunuh diri, tiba-tiba seorang pria bernama Elang Rasid (61) mengaku bahwa pria tersebut adalah anggota keluarganya.

Menurut Elang Rasid (62) warga Gang Gajah Mada, Kelurahan Pekalipan, Kecamatam Pekalipan, foto pelaku bom bunuh diri yang disiarkan Mabes Polri tersebut mirip dengan M Syarif warga Blok Astanagari, Pekalipan, Cirebon.

“Dilihat dari foto yang disiarkan polisi di televisi mirip M Syarif,” ujar Rasid saat dijumpai dirumahnya di Blok Anstanagari, Pekalipan, Cirebon kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).

Bahkan, dia cukup yakin bahwa pelaku tersebut adalah Syarif, keponakannya sendiri. Dikatakan Rasid, bahwa kedua orangtua palaku bernama Ghofur (60) dan Ratu Srimulat.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/16/337/446763/beredar-kabar-m-syarif-adalah-anak-buah-baasyir

TPI Sah Milik MNC

JAKARTA – Klaim pihak Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut atas kepemilikan saham PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang sebelumnya didasarkan atas surat Pelaksana Harian Direktur Perdata Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) sudah tidak berlaku.

Kemenkum HAM melalui kuasa hukumnya Sjafruddin dan Chandra Anggiat secara tegas membantah semua klaim kepemilikan Tutut atas saham TPI yang sebelumnya didasarkan atas surat tersebut. “Secara jelas disebutkan dalam surat, kemenkum HAM tidak pernah mengeluarkan surat keputusan yang bersifat final. Sehingga kepemilikan TPI masih ditangan MNC (Media Nusantara Citra),” kata Guru Besar Hukum dari Universitas Padjajaran I Gde Pantja.

Menurut Pantja, pihak Tutut sudah tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim kepemilikan saham atas TPI. Hal itu didasarkan atas penegasan Kemenkum HAM yang tertuang dalam surat jawaban tertulis yang dikirimkan kepada kuasa hukum TPI versi MNC, Hotman Paris Hutapea, pada 5 Agustus 2010.

Isi surat Kemenkum HAM antara lain membantah semua klaim dari kubu Tutut atas kepemilikan saham PT TPI. Sebelumnya, Kemenkumham dalam surat tertulisnya menyatakan secara tegas bahwa Dirjen AHU tidak pernah mengeluarkan surat keputusan yang bersifat final.

Menurut Dirjen AHU, surat yang pernah dikeluarkan bawahannya yaitu surat Plh Direktur Perdata Tertanggal 8 Juni 2010 tersebut bukan suatu keputusan dan tidak memenuhi syarat-syarat sebagai keputusan tata usaha negara. Sampai hari ini belum ada tindak lanjut atau keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kemenkum HAM yang bersifat final sebagaimana diklaim group Tutut.

Dengan demikian, lanjut Pantja, surat yang ditandatangani Plh Direktur Perdata Kemenkum HAM Rike Amavita yang dijadikan dasar pihak Tutut mengklaim TPI sudah tidak berlaku dengan dikeluarkannya surat jawaban dari Dirjen AHU melalui kuasa hukumnya Sjafruddin dan Chandra Anggiat.

Artinya, surat terbaru tersebut secara otomatis menjadikan MNC sebagai pemilik saham TPI sah. ”Sebenarnya sejak lama saya pernah bilang,tanpa ada pernyataan Kemenkum HAM pun saya sudah katakan surat itu tidak bisa dijadikan dasar,” tandasnya.
Pantja menambahkan, implikasi lainnya atas jawaban Kemenkum HAM itu juga memengaruhi pembentukan direksi TPI versi Tutut. ”Dengan sendirinya, begitu TPI tetap pada MNC maka direksi versi Tutut gugur. Kecuali, kalau Tutut mempunyai bukti lain,” tutur dia.

Saat disinggung apakah dengan adanya penegasan dari kemenkum HAM berarti aspek hukum menyangkut kepemilikan saham TPI sudah berakhir. Menurut dia, keluarnya surat tertulis dari kemenkum HAM bisa menjadi dasar kepemilikan saham TPI oleh MNC sah secara hukum.
Sebab, surat Plh Direktur Perdata yang awalnya diklaim sebagai surat pencabutan ternyata hanya surat korespondensi kepada pihak-pihak terkait. “Untuk saat ini tidak bisa dibantahkan, kecuali ada bukti baru yang bisa dihadirkan pihak Tutut,” jelasnya.

Senada juga diungkapkan Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Khairun, Ternate, Margarito Kamis. Menurut Margarito, perseteruan kepemilikan saham TPI antara pihak MNC dan pihak Tutut tidak bisa terlepas dari peran kemenkum HAM. Sebab, sudah ada kekeliruan pada saat pengeluaran surat pertama yang dikeluarkan kementerianya.

“Kalau memang itu surat korespondensi, seharusnya tidak bisa menyebutkan fakta. Apalagi sampai itu dijadikan dasar klaim oleh pihak tertentu atas kepemilikan pihak lain yang sebelumnya sudah diakui dengan dikeluarkanya surat keputusan,” kata dia.

Menurut Margarito, Menkum HAM tidak bisa lepas tangan dengan adanya persoalan tersebut. Apalagi ini sudah menyangkut persoalan hukum yang melibatkan instansi yang dinaunginya. Menkum HAM, lanjut dia, telah melanggar prinsip-prinsip administrasi negara.

Sebab, saat mengeluarkan surat tersebut tidak cermat, tidak detail, dan merusak prinsip berpengharapan pasti. “Menkum HAM harus taat hukum administrasi negara,” kata dia.
Sementara, Guru Besar Universitas Airlangga Hadjon juga menyatakan, Surat Plh Direktur Perdata Kemenkum HAM Rike Amavita yang digunakan Tutut sebagai dasar kepemilikan atas saham TPI batal demi hukum.

Sebab, sudah ada surat lanjutan yang menegaskan, surat sebelumnya tidak memiliki kekuatan hukum karena sifatnya hanya korespondensi. ”Surat itu batal demi hukum.Saya sudah lama katakan itu,”tegasnya.

Sebelumnya, Kemenkumham menegaskan, klaim Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut) atas kepemilikan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) tidak sah. Artinya, Direksi TPI versi Tutut dianggap cacat hukum dan tidak berhak atas kepemilikan TPI. Oleh karena itu, TPI secara sah tetap dimiliki oleh MNC.

Penegasan Kemenkumham tersebut tertuang dalam surat jawaban tertulis yang dikirimkan kepada kuasa hukum TPI versi MNC, Hotman Paris Hutapea, pada 5 Agustus 2010. Isi surat Kemenkumham antara lain membantah semua klaim dari kubu Tutut atas kepemilikan saham PT TPI.

Karena itu, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) tertanggal 23 Juni 2010 yang diselenggarakan Tutut sebagai dasar pengangkatan direksi TPI tidak sah. ”Kemenkum HAM telah memberikan jawaban tertulis pada 5 Agustus 2010 yang isinya membantah semua klaim dari kubu Tutut atas kepemilikan saham PT TPI,” tegas Hotman Paris Hutapea.

Hasil RUPS-LB versi Tutut memutuskan Japto S Soerjosoemarno sebagai Direktur Utama PT TPI dan Daniel Goenawan Reso sebagai wakil direktur utama. Lalu ada beberapa direktur lain, yakni Mohamad Jarman, dan Agus Ajafrudin. Sedangkan komisarisnya Syamsir Siregar. Tutut berpatokan pada surat yang dikeluarkan Plh Direktur Perdata Kemenkum HAM Rike Amavita tertanggal 8 Juni 2010.

Namun demikian, keluarnya surat tanggapan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) melalui kuasa hukumnya Sjafruddin dan Chandra Anggiat membantah semua klaim kepemilikan Tutut atas TPI Dalam surat itu, secara tegas Kemenkum HAM membantah semua klaim dari kubu Tutut atas kepemilikan saham PT TPI yang didasarkan pada surat Plh Direktur Perdata Kemenkumham Rike Amavita.

Kemenkum HAM secara tegas menyatakan bahwa Dirjen AHU tidak pernah mengeluarkan surat keputusan yang bersifat final. Dengan dikeluarkannya surat tersebut, dasar klaim Tutut sebagai pemilik TPI tidak terbukti, cacat hukum, dan batal demi hukum. ”Surat Plh Direktur Perdata Rike Amavita bernomor AHU.2.AH. 03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 bukan suatu keputusan,” tegas Hotman.

Dengan demikian, RUPS-LB versi Tutut cacat hukum dan batal demi hukum. Oleh karenanya, seluruh orang yang diangkat sebagai pengurus (direksi maupun komisaris) dalam RUPS-LB versi Tutut tidak sah. Selanjutnya Hotman Paris menganjurkan kepada seluruh Notaris,PPAT,direksi bank-bank di Indonesia dan seluruh instansi atau lembaga pemerintahan dan swasta lainnya untuk tidak membuat perikatan, akta, surat, atau keputusan apa pun dengan mendasarkan pada surat Plh Direktur Perdata Nomor AHU.2.AH.03.04- 114 A tertanggal 8 Juni 2010 tersebut. ”Hal itu untuk menghindari risiko tuntutan pidana dan perdata di kemudian hari,” terangnya.
(M Purwadi/Koran SI/ram)


sumber :: http://news.okezone.com/read/2010/08/17/337/363896/tpi-sah-milik-mnc

Pakar Hukum: Surat Plh Direktur Perdata Batal Demi Hukum

JAKARTA - Surat Plh Direktur Perdata Kemenkum HAM Rike Amavita yang digunakan Siti Hardianti Rukamana (Tutut) sebagai dasar kepemilikan atas saham PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), dinilai batal demi hukum.
Hal itu ditegaskan Guru Besar Universitas Airlangga Hadjon saat dihubungi okezone, Senin (16/8/2010).

“Surat itu batal demi hukum. Saya sudah lama katakan itu,” katanya.

Seperti diketahui, Tutut menggunakan surat tersebut sebagai bukti kuat atas kepemilikan TPI. Namun jika ditilik dari segi hukum, apabila surat yang dijadikan dasar klaim itu batal demi hukum, maka secara otomatis hal ini juga berpengaruh ke hal lain.

Seperti dikatakan kuasa hukum TPI, Hotman Paris Hutapea, RUPS-LB tanggal 23 Juni 2010 yang diselenggarakan grup Tutut yang menjadi dasar pengangkatan direksi tidak sah (Japto S Soerjosoemarno, Daniel Goenawan Reso, Mohamad Jarman, Agus Sjafrudin), dan Komisaris tidak sah (H Syamsir Siregar) dan dasar klaim grup Mbak Tutut sebagai pemilik TPI, menjadi semakin terbukti cacat hukum dan batal demi hukum.

Hal itu merujuk pada jawaban Kemenkum HAM melalui kuasa hukumnya, Sjafruddin dan Chandra Anggiat, yang telah diumumkan pada publik.

Berikut isi pernyataan dari Kemenkum HAM tersebut:

Dirjen AHU tidak pernah mengeluarkan surat keputusan yang bersifat final. Menurut Dirjen AHU, surat yang pernah dikeluarkan bawahannya yaitu surat Plh Direktur Perdata Tertanggal 8 Juni 2010 tersebut bukan suatu keputusan dan tidak memenuhi syarat-syarat sebagai keputusan tata usaha negara dan sampai hari ini belum ada tindak lanjut atau keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM yang bersifat final sebagaimana diklaim group Mbak Tutut.

sumber : http://news.okezone.com/read/2010/08/16/337/363557/pakar-hukum-surat-plh-direktur-perdata-batal-demi-hukum

Direksi TPI Versi Tutut Cacat Hukum

JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM menyatakan bahwa klaim kubu Siti Hardianti Rukmana (Tutut) atas kepemilikan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) tidak sah. Dengan demikian, direksi TPI versi Tutut pun dianggap cacat hukum dan tidak sah.
Berdasarkan pengumuman publik yang disampaikan oleh kuasa hukum PT TPI Hotman Paris Hutapea, Senin (16/8/2010), Kemenkum HAM memberikan jawaban tertulis pada 5 Agustus 2010 yang isinya membantah semua klaim dari kubu Tutut atas kepemilikan saham PT TPI.

Dengan demikian, maka RUPS-LB tanggal 23 Juni 2010 yang diselenggarakan group Mbak Tutut yang menjadi dasar pengangkatan direksi tidak sah (Japto S Soerjosoemarno, Daniel Goenawan Reso, Mohamad Jarman, Agus Sjafrudin) dan Komisaris tidak sah (H Syamsir Siregar) dan dasar klaim group Mbak Tutut sebagai pemiliki TPI menjadi semakin terbukti cacat hukum dan batal demi hukum, dengan alasan:

1. Group Mbak Tutut mendalilkan bahwa dasar dibuatnya RUPS-LB versi Tutut adalah dengan seolah-olah sudah ada keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM cq. Surat Plh Direktur Perdata Nomor AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 yang dibuat atas nama Dirjen AHU.
2. Ternyata bertolak belakang dari dalil Group Mbak Tutut tersebut, kuasa hukum Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM dengan jawaban tertanggal 5 Agustus 2010 telah menjawab dengan tegas bahwa baik Plh Direktur Perdata maupun Dirjen AHU belum pernah mengeluarkan keputusan yang bersifat final, dan surat Plh Direktur Perdata Nomor AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 bukan suatu keputusan.
3. Dengan demikian, RUPS-LB versi Mbak Tutut tersebut cacat hukum dan batal demi hukum, karena dasar pembuatannya adalah Surat Plh Direktur Perdata Nomor AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 yang bukan merupakan surat keputusan. Oleh karenanya seluruh orang yang “diangkat” sebagai pengurus (Direksi maupun Komisaris) dalam RUPS-LB versi group Mbak Tutut tersebut, yaitu “Direksi Tidak Sah” (Japto S Soerjosoemarno, Daniel Goenawan Reso, Mohamad Jarman, Agus Sjafrudin) dan Komisaris tidak sah (H. Syamsir Siregar) adalah bukan pengurus TPI.

Selanjutnya Hotman Paris menganjurkan, kepada seluruh Notaris, PPAT, direksi bank-bank di Indonesia dan seluruh instansi atau lembaga pemerintahan dan swasta lainnya untuk tidak membuat perikatan, akta, surat atau keputusan apapun dengan mendasarkan pada surat Plh Direktur Perdata Nomor AHU.2.AH.03.04-114 A tertanggal 8 Juni 2010 tersebut.

Hal itu, lanjut Hotman, untuk menghindari risiko tuntutan pidana dan perdata di kemudian hari.

sumber : http://news.okezone.com/read/2010/08/16/337/363310/direksi-tpi-versi-tutut-cacat-hukum

Mbak Tutut Belum Berhak Ambil Alih TPI

JAKARTA - Kubu Siti Hardiyanti Rukmana alis Mbak Tutut masih belum berhak mengambil alih kantor TPI dan mengubah nama MNCTV menjadi TPI atas nama putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pendapat di atas ditegaskan oleh Guru Besar Hukum Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Gde Pantja dalam perbincangan dengan okezone di Jakarta, Minggu (17/4/2011).

“Selama proses hukum masih berlangsung tindakan apa pun yang dilakukan oleh yang bersangkutan terhadap TPI tentu berada di luar koridor hukum. Ini namanya risiko menempuh upaya hukum, tak bisa dalam waktu relatif singkat putusan pengadilan terwujud. Mau tak mau harus menunggu sampai ada putusan akhir,” terangnya.

Prof Pantja menegaskan proses hukum TPI masih berlangsung. Putusan banding di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, masih belum bersifat final atau inkrah. Pihak-pihak yang keberatan dengan putusan tersebut masih bisa mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung.

“Setelah Kasasi juga masih bisa dilakukan proses hukum apabila ada novum. Yaitu melalui mekanisme peninjauan kembali. Jadi prosesnya masih panjang,” bebernya.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/17/339/446915/mbak-tutut-belum-berhak-ambil-alih-tpi

PLN Lolos ke Babak Empat Besar

JAKARTA - Jakarta Electric PLN semakin berkibar di kompetisi Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011. Mereka kembali memenangani laga kedelapan dengan mengalahkan Bontang LNG Badak 3-0 (25-14, 25-14, 25-13) di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu (3/4/2011).

Pencapaian itu membuat PLN semakin tegar di puncak klasemen sementara dengan nilai 16, sedangkan Bontang tetap menjadi juru kunci dengan nilai 8. PLN sudah pasti ke babak empat besar. Sementara Bontang sudah tidak mungkin ke babak berikutnya.

"Pertandingan sudah 8 kali dan kami belum juga menang. Melawan PLN, kami kalah kualitas individu dan pengalaman. Mereka sudah tujuh tahun ikut Proliga, sedangkan kami tim baru," kata Asisten Pelatih Bontang Dedy R Johan.

Asisten pelatih PLN Luciana Taroreh mengatakan, timnya memang sengaja menurunkan pemain lapis kedua di pertengahan masing-masing set dalam laga itu.

"Kami ingin memberi kesempatan kepada pemain yang jarang tampil, supaya mereka merasakan atmosfir laga," kata Luciana.


sumber : http://sports.okezone.com/read/2011/04/03/43/441904/pln-lolos-ke-babak-empat-besar

ctric Belum Tersentuh Kekalahan

JAKARTA – Tim voli putri Jakarta Electric PLN belum tergoyahkan di posisi puncak klasemen sementara Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011. Electric semakin kokoh setelah menundukkan saingan terdekatnya, Jakarta Popsivo Polwan, 3-2 (25-19, 18-25, 25-19, 13-25, 15-6) seri ketiga putaran kedua di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu (16/4/2011).

Kemenangan atas Popsivo itu sekaligus membuka peluang Electric menjuarai putaran kedua. Jika Electric mampu menumbangkan Jakarta TNI AU, Minggu (17/4/2011), maka dipastikan tim asuhan Tian Mei itu menjadi juara putaran kedua. Seperti diketahui, Electric menjuarai putaran pertama putri.

Hasil di hari kedua itu juga tetap mempertahankan rekor tidak terkalahkan dari Berlian Marshella dkk musim ini. Electric sudah mengantongi 11 kemenangan dari seluruh laga yang digelar.

Menurut Asisten Pelatih Electric Luciana Taroreh, timnya tidak tidak akan mengalah dari Jakarta TNI AU meski timnya sudah dipastikan maju ke babak empat besar. “Melawan TNI AU, kami akan tetap ingin menang. Walaupun pertandingan itu sudah tidak berpengaruh lagi, anak-anak tetap ingin menang,” kata Luciana seusai pertandingan.

Luciana mengatakan timnya tidak akan melepas pertandingan tersebut. “Anak-anak akan berupaya keras merealisasikan kemenangan di pertandingan terakhir. Sebab, kemenangan itu akan menjadi modal bagus saat tampil di babak empat besar,” tuturnya.

Sementara Pelatih Popsivo M Anshori mengaku set kelima tim asuhannya lengah berkat kemenangan pada set keempat. “Terus terang anak-anak lengah pada set kelima itu. Tapi saya menyadari Electric memiliki pemain yang cerdas,” kata Anshori.


sumber : http://sports.okezone.com/read/2011/04/16/43/446845/electric-belum-tersentuh-kekalahan

Free Practice III GP China Vettel Belum Tergoyahkan

SHANGHAI - Sebastian Vettel belum tergoyahkan di tiga sesi latihan jelang seri Grand Prix China, Minggu (17/4/2011) besok. Pembalap Red Bull Racing kembali menyegel posisi pembalap tercepat pada sesi free practice III, Sabtu (16/4/2011).

Pembalap muda Jerman yang sebelumnya juga tampil sebagai yang tercepat di sesi latihan pertama dan kedua, kembali menampilkan performa sempurna pada sesi latihan terakhir kali ini. Vettel kembali mencatatkan waktu terbaik dengan torehan waktu 1 menit 34.968 detik.

Dengan kesuksesan ini, Vettel pun berpotensi besar kembali mengamankan pole positions dan merebut kemenangan ketiganya musim ini secara beruntun, atau yang kelima sejak musim lalu. Sebelumnya, Vettel diketahui menjadi juara pada dua seri pembuka di GP Australia dan Malaysia.

Pembalap McLaren Jenson Button menjadi satu-satunya pembalap yang mampu menyaingi Vettel pada sesi kali ini. Pembalap McLaren yang juga juara dunia 2009, berhasil mengamankan posisi kedua dengan hanya terpaut 0,208 detik di belakang Vettel. Rekan setim Button, Lewis Hamilton yang di sesi sebelumnya berhasil menempati posisi dua, harus rela tergusur ke posisi ketiga.

Nico Rosberg mencatatkan hasil konsisten dengan kembali menempati posisi empat, sama seperti yang didapatnya di sesi latihan kedua. Sayang, rekan setim Rosberg di Mercedes, Michael Schumacher gagal menampilkan performa stabil. Pembalap legendaris dengan tujuh titel juara ini harys terlempar ke posisi sembilan setelah sebelumnya menempati posisi lima di sesi latihan kedua.

Ferrari nampaknya masih belum menemukan settingan terbaiknya memasuki balapan di Shanghai, besok. Skuad asal Italia ini masih belum juga mampu menyaingi kecepatan dua rival utamanya, McLaren dan Red Bull. Pembalap andalan Fernando Alonso memang mencatatkan hasil jauh lebih baik dari hari pertama (posisi 14), dan menempati posisi enam, di belakang Felipe Massa di tempat kelima. Namun, ini bukanlah hasil yang ideal but tim sekelas Ferrari yang mengusung ambisi menjuarai musim ini.

Renault terus menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu kuda hitam musim ini dengan menempatkan pembalapnya, Vitaly Petrov di peringkat tujuh. Pembalap muda Paul di Resta berhasil mencatatkan hasil cukup baik di hari ulang tahunnya yang ke-25, dengan melengkap daftar 10 pembalap teratas di sesi latihan terakhir, atau dua jam sebelum babak kualifikasi digelar.

sumber : http://sports.okezone.com/read/2011/04/16/37/446717/vettel-belum-tergoyahkan

Jelang F1GP China Pirelli: Strategi Satu Pitstop, Mungkin di Shanghai

SHANGHAI - Sejauh dua seri yang telah dihelat musim ini, setiap tim minimal dua kali mengganti ban untuk menyelesaikan lomba. Namun, Pirelli selaku supplier tunggal ban F1 memberikan kabar bagus buat seluruh tim.

Paul Hembery, Direktur motorsport Pirelli mengatakan, balapan di sirkuit Shanghai, China Minggu (17/4/2011) besok, setiap tim berpeluang hanya mengambil satu kali pitstop. Hal ini dikemukakan Hembery menyusul peningkatan performa ban Pirelli, menyusul keluhan sejumlah tim karena strategi pitstop yang berantakan di GP Sepang, Malaysia akhir pekan lalu.

“Dari apa yang kami pelajari di sini, kondisi trek di sini (Shanghai) jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Sepang,” papar Hembery usai menyaksikan para pembalap melakukan sesi latiha hari Jumat, kemarin.

“Di sini, ban tipe keras (hard tyre) mungkin bisa bertahan selama 20 lap pada sesi Jumat, dan yang lembut bisa melahap 13 lap. Dari sini, jika tim mampu melahap 20 lap pada saat latihan, mungkin berpikir setiap tim bakal mengambil strategi satu kali pitstop, strategi agresif,” sambungnya dikutip Autosport, Sabtu (16/4/2011).

Seperti diketahui, pada GP Malaysia kemarin, Pirelli memang sempat menuai ktirikan lantaran membuat strategi pitstop sejumlah tim berantakan. Tim Sauber melakukan strategi nekad dimana pembalapnya Sergio Perez hanya mengambil satu kali pit, sementara tim lain umumnya melakukan dua hingga tiga kali pergantian.

“Sejauh pengetahuan saya, umumnya setiap tim menerapkan strategi dua kali pitstop. Satu-satunya yang jadi pertanyaan kini adalah, mungkin tim yang lebih cepat bisa mengambil hingga tiga kali pitstops karena performa mereka mengalami peningkatan,” kilahnya.

sumber : http://sports.okezone.com/read/2011/04/16/37/446724/pirelli-strategi-satu-pitstop-mungkin-di-shanghai

Electric Belum Tersentuh Kekalahan

JAKARTA – Tim voli putri Jakarta Electric PLN belum tergoyahkan di posisi puncak klasemen sementara Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011. Electric semakin kokoh setelah menundukkan saingan terdekatnya, Jakarta Popsivo Polwan, 3-2 (25-19, 18-25, 25-19, 13-25, 15-6) seri ketiga putaran kedua di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu (16/4/2011).

Kemenangan atas Popsivo itu sekaligus membuka peluang Electric menjuarai putaran kedua. Jika Electric mampu menumbangkan Jakarta TNI AU, Minggu (17/4/2011), maka dipastikan tim asuhan Tian Mei itu menjadi juara putaran kedua. Seperti diketahui, Electric menjuarai putaran pertama putri.

Hasil di hari kedua itu juga tetap mempertahankan rekor tidak terkalahkan dari Berlian Marshella dkk musim ini. Electric sudah mengantongi 11 kemenangan dari seluruh laga yang digelar.

Menurut Asisten Pelatih Electric Luciana Taroreh, timnya tidak tidak akan mengalah dari Jakarta TNI AU meski timnya sudah dipastikan maju ke babak empat besar. “Melawan TNI AU, kami akan tetap ingin menang. Walaupun pertandingan itu sudah tidak berpengaruh lagi, anak-anak tetap ingin menang,” kata Luciana seusai pertandingan.

Luciana mengatakan timnya tidak akan melepas pertandingan tersebut. “Anak-anak akan berupaya keras merealisasikan kemenangan di pertandingan terakhir. Sebab, kemenangan itu akan menjadi modal bagus saat tampil di babak empat besar,” tuturnya.

Sementara Pelatih Popsivo M Anshori mengaku set kelima tim asuhannya lengah berkat kemenangan pada set keempat. “Terus terang anak-anak lengah pada set kelima itu. Tapi saya menyadari Electric memiliki pemain yang cerdas,” kata Anshori.

sumber :: http://sports.okezone.com/read/2011/04/16/43/446845/electric-belum-tersentuh-kekalahan

Monte Carlo Masters 2011 Ferrer Tantang Nadal di Final

MONACO - Rafael Nadal akan menantang David Ferrer di partai final Monte Carlo Masters 2011. Tiket diraih, setelah kedua petenis asal Spanyol menumbangkan lawan-lawannya di semifinal.

Pertandingan sengit harus dijalani Nadal saat berjadapan dengan Andy Murray. Petenis nomor wahid dunia itu, menumbangkan Murray melalui pertarungan tiga set 6-4 2-6 6-1, dalam sebuah pertandingan yang melelahkan.

"Ini merupakan sebuah pertandingan yang penuh fisik," demikian komentara Nadal selepas pertandingan kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (17/4/2011).

Pada babak pamungkas, Nadal akan bertemu dengan Ferrer, yang berhasil lolos setelah menyudahi perlawanan Juergen Melzer 6-3 6-2. Perlu diingat, Melzer adalah lawan yang menaklukan Roger Federer pada babak perempatfinal.

Dengan demikian, maka duel sesama petenis dari Spanyol ini mengulangi pertarungan pada final tahun lalu. Sebelumnya, Nadal berhasil merebut gelar keenam di Monte Carlo Masters, setelah mengalahkan Fernando Verdasco di partai puncak.

Ferrer mengaku bukan sebuah perkejaan gampang mengalahkan Nadal. "Sangat sulit mengalahkan Nadal. Sebab, dia adalah petenis terbaik di lapangan tanah liat," tandasnya.

sumber : http://sports.okezone.com/read/2011/04/17/39/446881/ferrer-tantang-nadal-di-final

Mekanik Ferrari Alami Sakit

SHANGHAI - Kabar tak sedap menghampiri kubu Ferrari. Salah seorang mekanik Tim Kuda Jingkrak tengah mengalami pembekakan pembuluh darah.

Hal itu diutarakan tim principal Stefano Domenicali, setelah tim asal Italia mengikuti sesi kualifikasi di Sirkuit Shanghai, China, Sabtu (16/4/2011) kemarin, di mana Fernando Alonso dan Felipe Massa berhasil menempati peringkat lima dan enam.

"Saya ingin mengekspresikan hasil positif kami buat salah seorang mekanik bernama Paolo Santarsiero, yang mengalami sakit pembekakan pembuluh darah pada Kamis kemarin," demikian pernyataan Domenicali dilansir Reuters, Minggu (17/4/2011).

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim mekanik, yang bereaksi sangat tepat dan efesien dalam menjalankan prosedur. Insiden seperti ini, membuat kami menyadari apa yang menjadi prioritas dalam kehidupan," lanjutnya.

Perlu diketahui, sejak mengikuti balapan di Brasil, November tahun lalu, Ferrari sudah tidak naik podium lagi. Tak heran, Tim Kuda Jingkrak sangat berharap mampu meraih podium pada balapan Grand Prix China, nanti sore WIB.

Sementara itu, Sebastian Vettel untuk ketiga kalinya kembali meraih podium di Grand Prix China. Bintang Red Bull itu, lagi-lagi secara fantastis berhasil mengungguli dua pembalap McLaren, Jenson bitton dan Lewis Hamilton.

sumber : http://sports.okezone.com/read/2011/04/17/37/446891/mekanik-ferrari-alami-sakit

murr dan Paku Sekuku di Tubuh Herukoco

JAKARTA - Serpihan yang melukai tubuh Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco bukan hanya serpihan biasa. Serpihan yang masih tertinggal di tubuh Heru berupa serpihan mur dan paku.

Hal itu diungkap pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dalam konferensi pers, Jakarta, Minggu (17/4/2011).

"Ya sekuku (telunjuk) ini. Yang di dalam (tubuh) sih satu. Yang di tangan juga mur. Paku satu," ungkap Wakil Direktur RSPP Djoko Listiono Linggo dalam konferensi pers di RSPP, Jakarta, Minggu (17/4/2011).

Seperti diketahui, setelah terkena ledakan bom di masjid yang berada di Kompleks Mapolresta Cirebon, Herukoco langsung menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Beberapa serpihan yang mengenai bagian belakang tubuh telah diangkat. Namun beberapa serpihan masih tertinggal dan memerlukukan penanganan yang lebih serius.

"Pasien ini riwayatnya 2 kali pengangkatan, emergency di Cirebon, dilakukan di bedah umum. Mungkin karena yang satu ini agak serius membutuhkan fasilitas rumah sakit yang lebih lengkap," tuturnya.

sumber :: http://news.okezone.com/read/2011/04/17/337/446920/mur-dan-paku-sekuku-di-tubuh-herukoco

Bom Cirebon Bukti Sistem Pemerintahan Tak Berjalan

JAKARTA - Bom di Cirebon, membuktikan sistem yang dikelola pemerintah tidak berjalan dengan baik, hingga pelaku leluasa masuk dan meledakkan bom di jantung markas aparat penjaga keamanan.

Pemerintah harus bergegas memperbaiki diri dan sepenuhnya berorientasi pada kepentingan masyarakat agar peristiwa seperti bom di Cirebon dapat dicegah dan diminimalisir kemungkinannya.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPD GKR Hemas, dalam keterangan tertulis yang diterima okezone, Minggu (17/4/2011).

Bila dicemati dengan baik peristiwanya, lanjutnya, bom di Cirebon terjadi setelah adanya serangkaian peristiwa yang behubungan dengan bom, antara lain bom buku. Pada titik ini, mestinya kewaspadaan ditingkatkan secara penuh dan semua instrumen dalam sisten pertahanan semesta dijalankan untuk mengungkap. Namun, kejadian bom di Cirebon menunjukkan ada bagian yang tak berfungsi hingga mengakibatkan sistem tak berjalan efektif.

“Kejadian seperti ini juga mendatangkan kecurigaan masyarakat mengenai apa yang sesungguhnya menjadi prioritas, hingga keamanan dengan mudah dapat diganggu bahkan hingga di tengah markas kepolisian. Bom di Mesjid Mapolresta Cirebon itu jelas merupakan pesan bahwa pemerintah tak berdaya menghadapi ancaman sparatisme dan terorisme. Ini hendaknya segera dijawab dengan membuktikan bahwa sistem dan pengelolaan masih dapat diandalkan di negeri ini,” tulisnya.

Pemerintah hendaknya segera fokus dan benar-benar memprioritaskan pengungkapan serta penanggulangan kejadian serupa demi menjamin rasa aman masyarakat. Pada sisi lain, perlu meningkatkan secara maksimal orientasi pembangunan pada kepentingan masyarakat, hingga rakyat tak mudah terjerumus mempercayai dan melakukan tindakan yang merugikan keutuhan bangsa dan negara. Rakyat yang merasakan keadilan dan kesejahteraan adalah senjata paling ampuh untuk mencegah sparatisme dan terorisme.

“Teror tak akan selesai dengan dikutuk atau lontaran pernyataan-pernyataan. Teror harus diselesaikan dengan kemampuan menjalankan sistem, meningkatkan sikap profesional dan etos kerja aparat keamanan, serta kepemimpinan pemerintahan yang berwibawa, yang mampu bertindak tegas, cepat, dan efektif, pungkasnya.

sumber :: http://news.okezone.com/read/2011/04/17/337/446875/bom-cirebon-bukti-sistem-pemerintahan-tak-berjalan

Bentrok Bermula dari Acara Ziarah Korban Bom TNI

JAKARTA - Bentrokan antara TNI dengan warga Kebumen, Jawa Tengah, kemarin ternyata diawali dari acara ziarah ke makam anak kecil yang menjadi korban bom bekas latihan tentara pada 22 Maret 1997 silam.

Usai ziarah, warga lantas membenahi barikade yang dipasang di Jalan Diponegoro sebagai jalan menuju kantor Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD yang telah dibongkar TNI.

“Setelah itu, warga merobohkan papan Dislitbang TNI di gapura masuk. Warga kemudian berkumpul di dekat kantor Kecamatan Bulus Pesantren dan tiba-tiba sekira 50 prajurit TNI dengan bersenjata laras panjang menyerang warga,” ungkap Sekretaris Jendral Komite Pusat Persatuan Perjuangan Indonesia (PPI) Kent Yusriansyah dalam siaran persnya kepada okezone di Jakarta, Minggu (17/4/2011).

Dalam kaitan ini PPI secara tegas mengecam aksi penembakan para petani Setrojenar oleh TNI AD. Cara penangganan TNI AD yang masih gemar mengunakan pendekatan kekerasan bersenjata terhadap aksi-aksi petani di Urutsewu, Setrojenar, Kebumen tidak dapat dibenarkan dari sudut pandang apapun.

Tentu saja insiden kekerasan TNI AD terhadap petani dengan cara menembak, memukul dan teror kepada petani yang sedang bekerja di lahannya sendiri, jelas semakin meneguhkan watak asli dari institusi TNI yang anti HAM dan demokrasi. Sehingga terus memperpanjang pelanggaran HAM dan mencederai semangat demokrasi yang sedang dibangun oleh massa rakyat.

“Seharusnya TNI AD menyerahkan penyelesaian konflik tanah Urutsewu ini kepada instansi terkait, sehingga cara-cara sipil dan demokratis bisa lebih dikedepankan dalam penyelesaian konflik tanah daripada pendekatan kekerasan militer,” saran Kent.

Kekerasan dan penembakan petani oleh TNI AD kemarin terjadi di Urutsewu, Desa Setro Jenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Berdasarkan laporan KPA sedikitnya 13 petani menjadi korban kebrutalan tentara.

Empat petani mengalami luka tembak yakni Mulyanto (21), Sarwadi, Kusriyanto (29), dan Surip Supangat (Kepala Desa). Sementara sembilan petani lainnya juga mengalami luka yang cukup serius di pelipis bagian kanan, hidung membengkak dan bagian kanan kepalanya sobek.

Sebenarnya warga juga mengklaim punya bukti sah atas kememilikan tanah dan menolak lahannya digunakan sebagai tempat latihan perang. Walaupaun TNI AD berargumen bahwa mereka pernah mendapatkan izin dari Bupati Kebumen pada 1989.
“Pertanyaannya mengapa penembakan itu terjadi, tentu ini menunjukkan bahwa insiden berdarah dalam konflik lahan ini adalah puncak dari lambatnya penanganan dan respons pemerintah dan institusi terkait mulai dari tingkat daerah sampai pusat,” sesalnya.

Padahal, sambung Kent, pernah ada keputusan hasil dialog antara perwakilan Warga dengan Panglima Kodam IV/Diponegoro dan Kapolda Jawa Tengah pada Selasa, 13 April 2011, yang menyepakati akan membahas persoalan konflik pertanahan Urutsewu di tingkat yang lebih tinggi.

Atas insiden ini PPI menuntut kepada panglima TNI/Kapolri untuk memeriksa, mengadili dan menghukum pelaku dan otak penembakan petani, mendesak Presiden untuk membuat dan menetapkan kelembagaan penyelesaian konflik agraria secara cepat dan berkeadilan, mendukung seluruh perjuangan petani Urutsewu, serta mendesak Presiden untuk menjalankan pembaruan agraria sejati agar ketimpangan struktur agraria bisa diatasi secara cepat dan berkeadilan sosial.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/17/337/446889/bentrok-bermula-dari-acara-ziarah-korban-bom-tni

13 Tahun, PKS Belum Pernah Alami Kemunduran

JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaaq mengklaim partainya belum pernah mengalami kemunduran dalam pemilu selama 13 tahun berkiprah di pentas politik nasional.

“Selama Orde Baru dan Reformasi, tak ada partai yang besar tanpa dukungan dari penguasa, mesin uang, dan tokoh-tokoh besar, terkecuali PKS,” ungkapnya dalam pidato milad ke-13 PKS di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (17/4/2011).

Lutfi juga menegaskan, besarnya PKS karena kerja para kader se-Indonesia. Karena itu dia mengingatkan kepada para kader untuk merapatkan barisan untuk menghadapi Pemilu 2014 mendatang.

“Selama turbulensi pada tahap ini hanya akan mengokohkan kader-kader dan tokoh PKS, menguatkan soliditas serta kecemerlangan kader dan tokoh PKS,” ucapnya.

Sebelum memberikan pidato politiknya, Lutfi Hasan Ishaaq dengan didampingi Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, dan Ketua Panitia Milad ke-13 Triwicaksana melakukan inspeksi dengan naik Jeep keliling Gelora Bung Karno.

Turut hadir dalam acara milad ke-13 PKS, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, serta sejumlah duta besar negara sahabat. Seperti Australia, Turki, Irak, Kuwait, Iran, Inggris, Yaman, Palestina, dan Mesir.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/17/339/446896/13-tahun-pks-belum-pernah-alami-kemunduran

KY Segera Panggil Majelis Hakim Kasus Antasari

JAKARTA- Komisi Yudisial (KY) berencana memanggil majelis hakim tingkat pertama hingga kasasi, yang menangani kasus mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.

Hal ini dilakukan lantaran KY melihat adanya kejanggalan terkait dugaan potensi pelanggaran perilaku hakim di dalam persidangan.

"Kira-kira seperti itu. Nanti kita lihat saja. Detailnya tanya Pak Asep (jubir KY). Saya gak bisa sebut nama orang, ini kan praduga tidak bersalah. Belum tentu juga yang bersangkutan melaggar kode etik dan perilaku. Saya enggak boleh menyebut nama dong," paparnya Ketua KY Erman Suparman di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (13/4/2011).

Kenapa KY baru mengambil sikap? Erman beralasan karena banyaknya kasus dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim. Dan kini, sampai pada giliran memintai klarifikasi terhadap majelis hakim yang menangani kasus Antasari.

“Pada akhirnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan setelah semuanya bukti-bukti dan indikasi-indikasi sudah dilengkapi. Karena kami tidak mau keliru dalam melakukan pemeriksaan. Setelah semuanya jelas, baru kami akan periksa," imbuhnya.

Kendati demikian, Erman menjelaskan, pihaknya akan terlebih dahulu menggelar pleno untuk menganalisa adanya indikasi tersebut. "Kami enggak boleh mendahului putusan pleno, sebab nanti akan menjadi trial by the press. Tidak boleh menghukumi sendiri,” terang dia.

sumber :: http://news.okezone.com/read/2011/04/13/339/445632/ky-segera-panggil-majelis-hakim-kasus-antasari

Kasus Antasari Janggal Investigasi KY Akan Jadi Bahan PK Antasari Azhar

JAKARTA - Tim kuasa hukum Antasari Azhar akan menjadikan hasil pemeriksaan Komisi Yudisial sebagai bahan untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung.

Maqdir Ismail, kuasa hukum Antasari mengaku gembira dengan kemajuan penyelidikan KY terhadap kasus mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut. KY menemukan indikasi terjadinya pelanggaran kode etik hakim karena mengabaikan sejumlah bukti saat menangani perkara di pengadilan.

"Kami bersyukur ini harapan baru. Tentunya hasil KY akan menjadi catatan kami dalam mempersiapkan PK Pak Antasari. Ini harapan baru karena kasusnya terbuka kembali dan menguatkan adanya dugaan rekayasa," ujar Maqdir saat dihubungi okezone, Rabu, 13 April 2011 malam.

Maqdir berharap kejanggalan kasus kliennya bisa diungkap KY. Pasalnya, temuan KY soal indikasi hakim mengabaikan bukti sama dengan catatan tim kuasa hukum.

Kejanggalan itu di antaranya, pesan singkat (SMS) ancaman yang disebut dikirim Antasari ke telepon genggam Nasrudin Zulkarnaen. "Padahal keterangan ahli IT, Antasari tidak pernah menghubungi Nasrudin melalui SMS. Sementara HP Nasrudin saat dibawa ke persidangan sudah rusak, jadi tidak bisa diselidiki," jelasnya.

Hakim juga mengabaikan keterangan ahli forensik dr Abdul Munim Idris yang menyebut ada kejanggalan pada jasad Nasrudin. Kepala Nasrudin sudah lebih dulu dijahit sebelum dilakukan autopsi. "Termasuk soal senjata yang dipakai eksekutor," tandasnya.

Selain itu, Maqdir berharap kesaksian adik Nasrudin, Andi Syamsuddin menjadi penguat fakta. Andi, menurut Maqdir mengatakan ada rekayasa dalam pembunuhan kakaknya yang menjabat Direktur Putra Rajawali Banjaran. "Andi akan membuka kasus ini bila ada jaminan keselamatan, seharusnya pemerintah menjamin itu kalau benar ingin menegakkan keadilan hukum," tandasnya.

Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 11 Februari 2010 menghukum Antasari 18 tahun kurungan penjara. Vonis ini diperkuat dengan putusan pengadilan tingkat tinggi dan kasasi. Antasari dinilai terbukti turut serta terlibat pembunuhan Nasrudin pada 14 Maret 2009.


sumber :: http://news.okezone.com/read/2011/04/14/339/445770/investigasi-ky-akan-jadi-bahan-pk-antasari-azhar

Bukti Baru Kasus Antasari Bisa Jadi Pertimbangan

JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Busyro Muqoddas mengatakan, KY menemukan indikasi adanya pengabaian bukti yang dilakukan hakim dalam persidangan pembunuhan Dirut PT Rajawali Banjaran, Nasarudin Zulkarnain.

KY akan menilai temuan dalam kasus yang melibatkan Antasari Azhar bisa menjadi pertimbangan hakim di tingkat PK.

"Kita lihat nantinya temuan final itu seperti apa. Tapi itu bisa menjadi dasar pertimbangan hakim di tingkat PK," kata Busyro usai acara Lokakarya Peningkatan Wawasan Media, Bandung, Sabtu (16/4/2011).

Sayangnya, Pimpinan KPK itu mengatakan, temuan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai bukti baru atau novum sebagai dasar pengajuan PK. Bukti baru tersebut dapat menjadi pertimbangan hakim.

"Kalau jadi novum tidak bisa. Novum itu bukti baru yang sama sekali belum pernah diajukan. Tapi kalau dijadikan pertimbangan hakim bisa," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan tim kuasa hukum Antasari akan menjadikan temuan KY ini sebagai dasar untuk mengajukan PK. KY telah mengakaji dokumen hasil investigasi.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/16/339/446744/bukti-baru-kasus-antasari-bisa-jadi-pertimbangan

MA Harus Cermati Lagi Kasus Antasari Azhar

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berharap Mahkahma Agung (MA) kembali mencermati ulang kasus Antasari Azhar. Pasalnya, Komisi Yudisial (KY) menemukan dugaan indikasi pelanggaran kode etik hakim yang menangani perkara Antasari di pengadilan.

"Apa yang ditemukan Komisi Yudisial ini jadi alat bukti untuk peninjauan kembali Antasari. Mahkamah Agung harus memperhatikan bukti-bukti baru tersebut," kata Neta saat dihubungi okezone, Rabu, 13 April 2011 malam.

Menurut Neta, temuan KY memperkuat dugaan awal yakni adanya rekayasa dalam kasus Antasari Azhar. IPW pun pernah merilis tujuh dugaan kejanggalan kasus mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut.

Kejanggalan di antaranya, banyak pengabaian bukti dan saksidi persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Bukti itu seperti baju Nasrudin Zulkarnaen, termasuk keterangan saksi dokter yang mengautopsi Nasrudin.

"Kenapa dokter yang membelah kepala Nasrudin tidak jadi saksi, karena kepala almarhum itu sudah dijahit, diduga sudah ada rekayasa medik. Termasuk SMS ancaman dari Antasari ke Nasrudin yang disebut pakar IT terdapat keganjilan," jelasnya.

Kemarin, Ketua KY, Eman Suparman mengatakan akan memeriksa seluruh hakim yang menangani perkara Antasari mulai dari pengadilan tingkat pertama, banding dan kasasi. KY menduga terjadi pelanggaran kode etik hakim karena mengabaikan sejumlah bukti.

Antasari divonis 18 tahun penjara pada tanggal 11 Februari 2010. Dia dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana,yakni turut serta membujuk orang lain melakukan pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnaen.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/14/339/445769/ma-harus-cermati-lagi-kasus-antasari-azhar

Hakim Kasus Antasari Diduga Kuat Diintervensi

JAKARTA - Setelah meminta keterangan dari pelapor, para saksi, ahli senjata, ahli balistik dan ahli teknologi informasi, Komisi Yudisial (KY) diharapkan fokus menyelidiki kemungkinan adanya intervensi kekuasaan terhadap para hakim dalam perkara mantan Ketua KPK Antasari Azhar.

Permintaan ini dilontarkan anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (17/4/2011).

“Majelis hakim perkara Antasari tidak mungkin ceroboh atau berani mengabaikan bukti jika mereka tidak berada dalam tekanan. Menurut saya, ada indikasi intervensi dari kekuatan besar di luar pengadilan yang memaksa para hakim menjadi tidak profesional,” ungkapnya.

Indikasinya, sambung dia, para hakim perkara ini dinilai KY mengabaikan bukti-bukti kuat, serta mengabaikan keterangan ahli senjata, ahli balistik dan keterangan ahli IT, mengabaikan bukti baju korban (Nazarudin Zulkarnain) yang tidak pernah dihadirkan dalam persidangan.

Sinyal kuat adanya intervensi persidangan Antasari juga terbaca dari pernyataan Gayus Tambunan, terpidana kasus penggelapan pajak. Setelah divonis tujuh tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gayus Bicara blakblakan. Dia antara lain mengatakan bahwa Jaksa Cirus Sinaga terlibat dalam rekayasa kasus Antasari.

“Kesimpulannya, sejak penyusunan dakwaan terhadap Antasari, sudah ada indikasi rekayasa. Perekayasa pasti mengawalnya hingga ke persidangan. Dalam persepsi banyak orang, rekayasa berarti intervensi. Ada kekuatan di luar pengadilan yang mampu memaksa para hakim perkara Antasari mengabaikan bukti-bukti kuat yang meringankan terdakwa,” terkanya.

Karena itu, lanjut Bambang, KY sebaiknya tidak berhenti pada temuan tentang ketidaklaziman perilaku para hakim. Sangat penting jika KY mau menanyakan kepada para hakim mengapa mereka mengabaikan bukti-bukti, dan untuk alasan apa atau demi kepentingan siapa pengabaian bukti-bukti itu dilakukan?.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/17/339/446882/hakim-kasus-antasari-diduga-kuat-diintervensi

Tujuh Indikasi Rekayasa Kasus Antasari

JAKARTA - Komisi Yudisial akan meminta keterangan pengacara Antasari Azhar Senin, 18 April 2011, pekan depan. Hal ini terkait dugaan pelanggaran kode etik dan perilaku hakim yang menangani perkara mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

Antasari dihukum 18 tahun penjara dengan tuduhan mendalangi pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen.

“Kami diundang Komisi Yudisial untuk memberikan keterangan lebih detail atas laporan kami,” kata Ari Yusuf Amir, salah seorang pengacara Antasari saat dihubungi okezone di Jakarta, Jumat (15/4/2011) malam.

Dia menjelaskan, Komisi Yudisial menemukan indikasi perilaku hakim tak profesional karena mengabaikan beberapa fakta penting di persidangan. Berdasarkan catatan tim pengacara, terdapat 7 fakta persidangan yang tidak diperhatikan hakim. Padahal, fakta ini berkaitan langsung dengan inti perkara yang bisa mengarah kepada pelaku yang sebenarnya membunuh Nasruddin.

“Kalau Komisi Yudisial nanti kalau bisa menemukan indikasi dan menemukan kebenaran maka hakim yang menangani ini dikenakan sanksi pelanggaran,” katanya.

Temuan lembaga itu akan menjadi salah satu bahan bagi tim pengacara saat mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. “Ada kekhilafan hakim yang fatal di situ,” ujar Amir.

Berikut fakta-fakta yang diabaikan hakim menurut catatan pengacara Antasari.

Pertama, tentang adanya sms ancaman dari Antasari terhadap Nasrudin yang dijadikan bahan dakwaan jaksa. Ternyata dalam persidangan terbukti bukan berasal dari ponsel Antasari berdasarkan keterangan saksi ahli tekonologi.

Namun, hakim mengabaikan dan tetap menggunakan keterangan saksi yang mengaku pernah melihat sms ancaman tersebut.

Kedua, keterangan saksi ahli senjata Roy Haryanto yang atlet petembak yang pernah sekolah khusus senjata di Colorado. Saksi mengatakan senjata yang dijadikan barang bukti di kasus itu rusak dan macet sehingga jika digunakan untuk menembak pasti tidak akan mengenai sasaran.

Ketiga, Roy Haryantomengatakan bahwa untuk melakukan penembakan seperti itu dengan tangan satu dan sambil berjalan dibutuhkan penembak profesional yang ahli sudah harus belajar menembak dengan ribuan peluru. Sedangakan diketahui penembak yang sekarang ini dihukum masih amatir dan hanya belajar satu kali dua kali menembak.

“Jadi tidak mungkin mereka melakukan penembakan itu,” ujar Amir.

Keempat, Ahli forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Mun’im Idris mengatakan mayat Nasruddin sudah dimanipulasi dan peluru yang ditemukan berkaliber 9 mm. Sedangkan Nasruddin dianggap meninggal dengan ditembak menggunakan pistol jenis revolver dengan kaliber 3,8 mm.

Kelima, tim pengacara sempat meminta baju korban dihadirkan di persidangan tetapi sampai akhir tidak juga dibawa ke pengadilan. Baju korban perlu diteliti untuk membuktikan apakah penembakan dilakukan dari jarak jauh, jarak dekat atau melalui penghalang. Dalam kasus kematian Nasrudin, korban didalilkan jaksa ditembak dari luar menembus kaca mobil yang ditumpanginya. Namun, pengacara berasumi penembakan berasal dari dalam mobil sendiri sehingga mesiu pasti melekat di baju tersebut.

“Untuk membuktikan itu baju itu sudah hilang. Itu yang kita sesalkan,” katanya.

Keenam, mengenai hal ganjil dalam persidangan tentang pengusaha Sigit Haryo Wibisono yang merekam pembicaraan pertemuannya dengan Antasari. Pengacara mempertanyakan motif Sigit karena dari rekaman tersebut tampak dia aktif berbicara mengenai rencana pembunuhan tersebut seakan-akan berupaya menjebak Antasari.

Adapun yang ketujuh ialah Rani Juliani yang dianggap sengaja dipasang Nasrudin sebagai umpan menjebak Antasari di Hotel Grand Mahakam. Sebab, ketika itu Rani memasuki kamar Antasari dengan membawa rekaman dan ponsel dalam keadaan aktif menelpon Nasrudin.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/16/339/446675/tujuh-indikasi-rekayasa-kasus-antasari

Perempuan Selamatkan Anjing Ditengah Radiasi

Perempuan Selamatkan Anjing Ditengah Radiasi


TOKYO - Seorang perempuan Jepang rela mengorbankan nyawanya ditengah ancaman radiasi demi menyelamatkan anjing-anjing yang ditinggalkan, usai gempa melanda Jepang. Dirinya mengumpulkan anjing yang berapa di dekat kota tempat kebocoran pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

"Hati saya tergetar melihat kondisi anjing-anjing tersebut," ucap Etsumi Ogino seperti dikutip Associated Press, Sabtu (16/4/2011).

Perempuan berusia 56 tahun tersebut melihat anjing yang kehilangan majikannya ini sama seperti anjing miliknya. "Mereka tampak seperti anjing saya. Saya pun langung melakukan pencarian terhadap mereka," lanjut Ogino.

Sadar anjing-anjing ini butuh perhatian, Ogino langsung meminta pertolongan Asahi.com situs milik Suratkabar Asahi Shimbun, untuk menyebarkan foto-foto dari anjing malang ini.
Ogino juga mendapat bantuan dari fotografer kantor berita Associated Press yang mengambil foto anjing di Kota Minami Soma.

Perempuan ini pun memberikan informasi mengenai anjing malang tersebut kepada penyelamat binatang Sheltie Rescue. Sejak saat itu kelompok Sheltie Rescue langsung mendapat email dari seluruh pecinta anjing di Jepang.

Setelah foto tersebar, langsung saja para relawan berangkat dari Tokyo untuk menyelamatkan anjing-anjing ini. Dilengkapi dengan pakaian anti radiasi seadanya, mereka berangkat menuju Minami Soma untuk menjemput anjing yang diselamatkan Ogino.

Usai diselamatkan, anjing-anjing ini dibawa ke klinik di Prefektur Kanagawa. Sementara dari mereka ada yang dirawat oleh beberapa orang di wilayah lain Jepang.
(faj)

sumber :: http://international.okezone.com/read/2011/04/16/413/446792/perempuan-selamatkan-anjing-ditengah-radiasi

Gempa dan Tsunami Jepang Tepco Tuangkan Zat Mineral untuk Kurangi Radiasi di Laut

TOKYO – Operator PLTN Jepang sudah mulai menuangkan zat mineral ke air laut. Zat mineral tersebut akan menyerap zat radioaktif dan akan memperlambat kontaminasi radioaktif di laut.

Perusahaan Listrik Tokyo (Tepco) mulai menuangkan zat mineral zeolit di dekat saluran air dari PLTN Daiichi Fukushima. PLTN sudah mulai menyebarkan kebocoran radiasi sejak diterjang tsunami pada 11 Maret. Demikian seperti dilansir AFP, Minggu (17/4/2011).

Zat mineral yang dituangkan tersebut memiliki aplikasi dibidang industri yang luas, termasuk memproses limbah nuklir.

Para petugas Tepco berharap, zat mineral tersebut dapat membantu mengurangi penyebaran bahan radioaktif dari PLTN ke Samudera Pasifik, meskipun keefketifannya belum diketahui secara pasti.

Zat mineral zeolit telah lama digunakan untuk membantu meringankan bencana nuklir, termasuk bencana nuklir di Pulau Three Mile pada 1979 di Amerika Serikat.
(rhs)

sumber : http://international.okezone.com/read/2011/04/17/413/446888/tepco-tuangkan-zat-mineral-untuk-kurangi-radiasi-di-laut

Leadership Mahasiswa dalam Socioagropreneur

SALAH satu metode yang harus dilakukan Indonesia untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran sekaligus mengejar ketertinggalan dari negara lain adalah membangun gerakan budaya kewirausahaan yang dilakukan bersama-sama antara pemerintah, akademisi, dan tokoh sosial. Tindakan penumbuhan koperasi, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah (UMKM) sebagai penopang utama perekonomian Indonesia merupakan tindakan utama yang harus dilakukan dalam gerakan budaya kewirausahaan.

Pelaku UMKM yang mencapai 99 persen dari total 52,769 juta pelaku usaha di Indonesia inilah yang berhasil mengeluarkan Indonesia yang terus mendera sejak 1998. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, secara umum jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2010 mencapai 116,5 juta orang atau bertambah sekitar 530 ribu orang dibanding Februari 2010 sebesar 116,0 juta orang. Tentu saja perbaikan ini tidak terlepas dari peran pelaku UMKM.

Namun, sarjana -diharapkan menjadi calon pemimpin bangsa di masa depan− yang menganggur di Indonesia sedikitnya tercatat 626.000 orang (BPS 2010). Hanya kemampuan wirausaha yang bisa mempercepat bangsa ini menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran yang semakin meningkat, terlebih kewirausahaan sosial dalam bidang pertanian (socioagropreneur).

Untuk mendorong keinginan pemerintah meningkatkan perekonomian nasional, mengurangi pengangguran, dan menyelesaikan masalah kemiskinan, jumlah wirausaha ditargetkan minimal dua persen dari total penduduk Indonesia. Peran mahasiswa pertanian sebagai calon pemimpin bangsa di masa mendatang sangat besar, salah satunya upaya pengentasan kemiskinan melalui kerjasama budidaya ikan nila dengan petani ikan yang mengalami kesulitan modal.

Peluang budidaya ikan nila sangat besar. Data menunjukkan pada tahun 2005, tingkat konsumsi ikan masyarakat di Indonesia mengalami kenaikan yakni dari 25,03 kg per kapita per tahun pada tahun 2006 menjadi 25,8 kg per kapita per tahun pada tahun 2007. Angka ini masih dibawah standar kecukupan pangan untuk ikan yaitu sebesar 26,55 kg per kapita per tahun. Sedangkan untuk pasar ekspor, salah satu pasar yang paling potensial adalah AS dengan rata-rata ekspor 8.000 ton ikan nila per tahun (Agrina, 5 April 2007).

Lantas, bagaimana keadaan para petani ikan nila sehingga perlu melaksanakan program sosioagropreneur kepada mereka? Penjelasan Hartyo (2010) tentang keadaan petani ikan di Bogor tentu bisa menjadi pertimbangan. Dia menjelaskan masih banyak keluarga petani ikan −dalam hal ini petani nila− yang mengalami defisit pendapatan. Rata-rata pendapatan per kapita per bulan pada kelompok keluarga pembudidaya ikan hanya Rp498.649,60. Sedangkan, pengeluaran per kapita per bulannya sebesar Rp419.639,30 − Rp510.700,10.

Hal ini mengindikasikan masih banyak keluarga yang angka kesejahteraannya belum layak. Permasalahan ini tentu saja menyulitkan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi memperluas usahanya.

Socioagropreneur budidaya nila bertujuan menghasilkan karya yang dapat merubah Indonesia, terutama di kalangan petani ikan nila yang kekurangan modal dan tidak memiliki daya jual tinggi serta kalangan mahasiswa sebagai akademisi dan calon pemimpin bangsa. Program kerja sama antara mahasiswa sebagai pemasok bibit beserta pakan dan petani ikan sebagai pemilik kolam yang memiliki pengalaman di lapangan diharapkan mampu mengenali adanya kemandegan dalam kehidupan petani nila.

Hal ini dilakukan dengan menemukan disfungsi sistem, kemudian menyelesaikannya dengan merubah sistem tersebut dan sejalur dengan menumbuhkan kepercayaan diri petani dalam mengembangkan usahanya. Selain itu, program ini efektif dalam mendorong mahasiswa untuk berwirausaha dan memimpin di tengah kesibukannya sebagai seorang akademisi.

sumber :http://kampus.okezone.com/read/2011/03/29/95/439947/leadership-mahasiswa-dalam-socioagropreneur

Membangun Peradaban dengan Membaca

BACALAH dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Al Alaq 96 : 1-5)

Membaca adalah perintah pertama Tuhan. Perintah ini pertama kali datang perintah-perintah yang lain. Perintah ini datang sebelum perintah sholat, zakat, puasa dan haji. Perintah pertama tuhan pada Nabi ketika menerima wahyu untuk pertama kalinya.

Kenapa perintah membaca dijadikan awalan dan pijakan? Saya pikir ini yang penting untuk diungkap, dicerna, dimaknai oleh kita umat yang diperintahkan pertama kali untuk membaca.

Baca, baca, baca, baca, baca... Itulah kunci awal memahami hakekat yang lebih besar dan luas.

Kita mungkin sudah lupa kapan kita benar-benar bisa mengeja kata-demi-kata. Tapi kita pasti pernah merasakan bagaimana belajar membaca yang dimulai dari belajar alfabet, dari huruf A hingga Z. Pelajaran berikutnya, merangkai huruf. Biasanya dimulai dari huruf-huruf hidup yang tidak perlu dimatikan di akhir atau di tengah kata atau kalimat. “Ini budi” adalah salah satu contoh yang paling kita ingat dalam semesta pelajaran membaca.

Tapi tahukah kita bahwa dengan membaca kita sebenarnya sedang memulai pelajaran penting tentang sebuah peradaban? Dengan membaca kita sedang masuk dalam ruang rahasia yang penuh dengan pengetahuan. Ruang yang diciptkan untuk kita agar kita pandai bersyukur terhadap segala nikmatNya. Dengan membaca kita diajak untuk mengetahui apa yang terjadi di masa lalu. Sehingga kita tidak mengulangi kesalahan orang-orang terdahulu sebelum kita.

Dari proses belajar membaca per huruf, lalu per kata, lalu per kalimat, hingga pada akhirnya kita bisa membaca buku tebal yang berisi aneka pengetahuan, novel, atau karya agung penulis masa lampau. Kita sesungguhnya tidak boleh melupakan para pengajar atau pendidik kita di TK atau SD yang pertama kali mengajarkan huruf pada kita. Sebab, karena merekalah kita mengetahui huruf, bisa membaca, dan mengenal pengetahuan yang sangat luas ini.

Pengajaran pertama adalah membaca? Dan itu adalah pengajaran tuhan bagi manusia!
Ingatlah, tuhan juga memberikan kemampuan berpikir bagi manusia. Kemampuan yang tidak setiap makhluk mendapatnya. Kemampuan yang membuat manusia bisa mengetahui sesuatu yang tidak diketahui malaikat. Kemampuan yang juga terkadang dipergunakan manusia untuk menyusun rencana-rencana jahat.

Pernahkah kita berpikir mendalam, kenapa tuhan memerintahkan kita untuk membaca. Adakah karena hanya agar umat Islam menjadi kaum yang pandai? Ataukah ada alasan lain ?

Yang jelas, dengan membaca, baik yang tertulis maupun tidak tertulis sebagai teks. Kita akan memiliki pengetahuan yang luas. Dengan pengetahuan yang luas kita akan sanggup memilah dan memilih serta menentukan yang sekiranya baik. Dengan keluasan ilmu pengetahuan, seorang manusia akan memiliki kecakapan untuk bijak dan memiliki toleransi yang kuat dalam menyikapi setiap fenomena kejadian.

Dengan bekal ilmu pengetahuan seorang manusia akan lebih mudah mengayuh hidup. Karena dengan ilmu seseorang tahu cara yang lebih efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan ilmu juga manusia menjalankan ibadah dengan benar. Karena kekuatan ilmulah seseorang akan dipandang sebagai ahli dalam spesifikasi keilmuaan tertentu. Bahkan karena ilmu pulalah Allah Swt akan meninggikan derajat anak manusia.

Dengan membaca kita akan mendapatkan ilmu yang memperkaya cara pandang, membuat pola pikir yang rasional, luas dan berwawasan. Karena dengan ilmu kita akan mudah menggapai apa yang kita inginkan. Ilmu adalah senjata bagi manusia yang ingin sukses di dunia dan akhirat. Kenapa itulah perintah membaca diletakkan di awal, sebagai permulaan perintah bagi umat manusia.

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/03/28/95/439626/membangun-peradaban-dengan-membaca

Jangan Mau Dijajah Dua Kali oleh Jepang

MERESPONS paparan Menteri Perindustrian RI, M.S. Hidayat, dalam Peluncuran Tahun Kimia Internasional di Jakarta, Rabu (23/3/2011), tentang relokasi industri Jepang ke Indonesia, sepertinya masih banyak yang harus dikaji ulang.

Meskipun relokasi yang dimaksudkan notabene adalah industri yang belum berkembang di Indonesia, namun tetap saja mengandung dampak negatif yang harus lebih dipertimbangkan.

Relokasi industri tersebut jelas-jelas bertujuan untuk mempercepat perbaikan ekonomi Jepang pasca gempa dan tsunami. Wajar, jika menimbulkan kecurigaan tentang misi-misi penguasaan industri di baliknya. Ini tentang isu pemanfaatan situasi saat ini. Indonesia boleh saja ikut menyingsingkan lengan baju dalam membantu perbaikan kondisi Jepang yang tengah terkena bencana, namun tidak harus melelang celengan kekayaan alam dan tanahnya yang subur kepada pihak asing.

Industrialisasi yang tengah berkembang di Indonesia saat ini sedang mengalami kemelut dan goncangan. Seperti yang dipaparkan oleh Dirjen Kerjasama Industri Internasional (KSII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Agus Tjahajana, dihari yang bersamaan, tentang survei dampak penerapan CAFTA di Indonesia yang menunjukkan peningkatan volume impor barang jadi dari China.

Hal ini mengindikasikan penyebab penurunan produksi sektor industri nasional. Selain itu, penurunan juga terjadi pada penjualan, omzet, hingga jumlah penyerapan tenaga kerja. Artinya, jika pemerintah mengadakan relokasi industri asing tersebut, hanya akan memperkeruh masalah yang tengah terjadi.

Relokasi yang rencananya dilakukan di Indonesia wilayah timur tersebut memang masih dalam tahapan lobi diplomatik. Kenyataannya, justru pihak Indonesialah yang menawarkan diri untuk mengadakan relokasi tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan rencana pengadaan infrastruktur untuk menarik minat investor Jepang, ditambah lagi pernyataan lanjutan dari Hidayat, “Saya mau menawarkan mereka untuk relokasi beberapa industri komponen (automotif) mereka dan industri yang sudah dilakukan di sini untuk dilakukan join local partner.”

Meskipun kerjasama untuk relokasi ini diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, namun sama saja ini seperti menghina bangsa sendiri. Ketidakmampuan pemerintah Indonesia dalam memanfaatkan potensi yang ada di Indonesia timur justru semakin dipertegas dengan “penyerahan kekuasaan” ke negara maju lainnya. Dalih lobi politik dengan koridor ekonomi untuk masyarakat di Indonesia di wilayah timur dirasa kurang mewakili dalam mengambil keputusan relokasi. Pembangunan industri dari investor Jepang hanya akan menjadi penjajahan model baru di Indonesia. Dampak ini tidak hanya berpotensi dalam menyerang kondisi fiskal kita, namun juga mental rakyat Indonesia.

Ada yang salah dengan mental negara Indonesia saat ini, termasuk sebagian besar aparat pemerintah di dalamnya. Ini tercermin dari rasa tidak percaya diri dalam mengelola kekayaan alam negerinya sendiri. Mengadakan kerjasama relokasi industri Jepang di Indonesia secara tidak langsung sama saja dengan menyerahkan kepercayaan masyarakat kepada orang asing. Dampak jangka panjangnya akan mengikis rasa nasionalisme sebagai negara yang berakar dari pancasila. Kekhawatiran ini tidak serta-merta tanpa dasar, sebab sebagian besar kerjasaam pengadaan industri asing yang ada di Indonesia selalu diwarnai ketidak adilan pembagian kekayaan. Tentunya ini akan bertentangan dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 3 tentang pemanfaatan sumber daya alam untuk seluruh rakyat.


Seharusnya pemerintah tidak jor-joran menawarkan kerjasama dengan pihak Jepang terkait relokasi industri seperti yang disampaikan oleh banyak media. Karena sama saja dengan membunuh kepercayaan rakyatnya. Pembunuhan kepercayaan seperti ini semakin mengencangkan kedudukan pihak asing –termasuk Jepang- untuk mengadakan penjajahan modern di Indonesia. Mental percaya diri untuk membangun negerinya dengan caranya sendiri yang harus di dibangun Indonesia, terutama sekali pemerintahnya. Oleh karena itu, sebelum upaya kerjasama relokasi semakin mengerucut pada kesepakatan, pemerintah seyogyanya mengkaji lebih banyak tentang dampak negatif yang ditimbulkannya dalam jangka panjang.

Kondisi industri yang dialami oleh Indonesia saat ini masih kopong. Sebab, belum adanya hubungan kerjasama yang harmonis antara pemerintah, investor lokal, dan masyarakatnya. Terlalu beresiko jika menyediakan lagi tempat bagi industri asing untuk bersaing dengan industri nasional saat ini. Jika penguatan industri nasional telah dilakukan secara sistematis dan konsisten, maka mengundang investor asing akan sangat positif. Bukan lagi fenomena penjajahan ekonomi yang terjadi, melainkan kemitraan yang sejajar dan kerjasama yang konstruktif.

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/01/95/441254/jangan-mau-dijajah-dua-kali-oleh-jepang

Ontologi DPR RI

Sebuah pemikiran Filsafati yang melihat dunia haruslah nyata dengan beberapa prinsip realis, empiris, dan naturalis memang memaksa kita untuk bergerak pada tataran konkret dan nyata. Semenjak lahirnya Komite Nasional Pusat (KNIP) pada tahun 1945. KNIP yang akhirnya menjadi cikal bakal lembaga Legislatif di Indonesia memang sudah sangat sering mengalami konflik politik sejak tahun 1949.

Pemilihan Umum (PEMILU) yang terus berlangsung sampai dengan tahun 2009 memberikan sebuah cerminan politik sosial bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memang tidak memiliki kapasitas dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Sebagai lembaga politik yang dipercaya masyarakat seharusnya mampu dan siap untuk melakukan sebuah advokasi masalah kepada masyarakat Indonesia.

Apabila anggota DPR RI tidak berkapasitas untuk melakukan tugas tersebut, lantas kemana legitimasi mereka sebagai wakil rakyat apabila ternyata Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) justru lebih aspiratif dibanding lembaga aspirasinya sendiri. Ini diibaratkan seperti keran rusak yang menghambat laju aspirasi masyarakat kepada pemerintah.

Selain itu melihat kenyataan yang ada bahwa jumlah anggota DPR RI yang begitu besar, belum ditambah jumlah anggota DPD RI di nasional dan daerah menimbulkan sebuah kesimpulan bahwa masyarakat membayar mereka dengan jumlah besar untuk bekerja mewakili aspirasi mereka selama setiap 5 tahunan belum juga menuai hasil maksimal. Akan tetapi justru yang disibukan oleh anggota dewan adalah masalah-masalah kecil yang tidak substantif untuk diperbincangkan. Dalam makna Karl Marx ketika berbicara masalah konsep Suprastruktur dan Infrastruktur, maka yang terlintas dalam pikiran saya seharusnya anggota DPR RI lebih cerdas dalam memilih strategi berpolitik mereka. Suprastruktur adalah poin prioritas yang seharusnya mereka jadikan pilihan, bukan infrastruktur. Karena masyarakat lebih menghargai anggota dewan yang mampu menyelesaikan permasalahan mereka dengan kehidupan bersahaja, dibanding anggota dewan yang memiliki segudang kemewahan privat dan publik, tapi tidak selesai mengurus rakyat. Kesalahpahaman yang muncul di kalangan anggota dewan ini yang perlu kita luruskan bersama.

Oleh karena itu langkah yang harus diambil oleh gerakan mahasiswa dalam perkara pembangunan gedung DPR RI ini adalah sebagai berikut, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pada tahun 2010, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 31023.4.Berdasarkan angka tersebut, maka jelas bahwa tidak sepatutnya seorang wakil rakyat menyibukkan diri dengan melakukan open tender kepada perusahaan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yakni gedung DPR RI yang mewah dengan menghabiskan dana Triliunan rupiah. Fenomena Borjuis sosial ini tentunya akan menggeser paradigma pemimpin adalah pelayan rakyat. Dengan adanya sebuah aktivitas immoral dari anggota dewan yang terus merongrong meminta untuk terpenuhinya kebutuhan personal dari APBN maka tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan rakyat kecil tidak akan pernah terpenuhi sampai kapan pun juga

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/14/95/445925/ontologi-dpr-ri

Masihkah Ada Pesona Buku di Perpustakaan?

BUKU adalah jendela dunia. Pepatah itu yang sering dibaca siswa ketika memasuki perpustakaan sekolah. Dengan semangat ingin tahu atau entah dengan motif apapun mereka pergi ke perpustakaan untuk memilih referensi dan bahan bacaan yang dikehendaki.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kehidupan yang global semakin memudahkan transfer informasi dari sumber mana pun. Sumber online menjadi lebih populer karena mampu memberikan hasil secara langsung segala bentuk informasi yang dibutuhkan pengakses internet. Internet tidak hanya menjelma sebagai jendela, tetapi sudah menjadi gerbang bagi manusia untuk membaca dunia. Dikenallah dunia maya atau cyber space melalui berbagai jejaring sosial seperti yahoo messenger, friendster, blogspot, wordpress, twitter, hingga facebook. Tanpa disadari, minat baca konvensional masyarakat semakin berkurang dan eksistensi buku di perpustakaan mengalami degradasi bagi para pembacanya.

Seperti yang dikutip dari harian Kompas, 26 Maret 2011, Buku, sastra, dipercaya sebagai simbol tingkat peradaban bangsa. Namun, nasib Pusat Dokumentasi Sastra HB Jasin di kompleks Taman Ismail Marzuki sungguh mengenaskan." Pusat-pusat dokumentasi yang dibangun oleh tokoh-tokoh penting di negeri ini ternyata bernasib sami mawon. Kenyataan ini membuat gemas sejumlah pecinta sastra yang menelurkan gerakan penggalangan simpati, termasuk melalui media sosial. Kenyataan itu juga membuat kita bertanya, masih adakah pesona keasyikan membaca di perpustakaan bagi anak-anak sekolah?

Pertanyaan dari kutipan berita tersebut menyiratkan bahwa minat baca konvensional dengan pergi ke perpustakaan sudah tidak lagi favorit bagi anak-anak sekolah. Warnet (warung internet) yang pertumbuhannya semakin meningkat dan didukung oleh lokasinya yang selalu berdekatan dengan institusi pendidikan, membuat para pelajar lebih mudah menjangkaunya. Selain lebih menyenangkan, warnet memberi peluang atau kesempatan lebih besar untuk mengetahui wawasan dunia dibandingkan perpustakaan.

Sayangnya tidak semua situs yang ada di internet layak untuk dijelajahi, khususnya bagi pelajar. Situs-situs yang mengandung unsur pornografi atau yang membuat ketagihan, seperti game online, sulit dihindari sehingga mampu mematikan fungsi syaraf otak untuk berpikir. Hal seperti ini mampu menghambat proses penggalian wawasan dan merusak moral bangsa sedikit demi sedikit. Apalagi tidak ada kontrol khusus untuk pelanggan warnet dari pemilik warnet atau yang biasa disebut server. Oleh karena itu, pengguna internet yang dalam hal ini disebut user, harus memiliki kebijaksanaan sendiri dalam menggunakan fasilitas internet dengan baik dan benar sesuai kebutuhan. Melihat posisi strategis warnet yang mampu menggeser eksistensi perpustakaan, maka perlu adanya suatu upaya agar perpustakaan kembali diminati oleh para pelajar.

Ada banyak metode yang dapat dilakukan untuk menghidupkan kembali budaya membaca buku dan sastra. Saat ini, konsep free wifi zone dan mini cafe yang diterapkan perpustakaan di perguruan tinggi sudah mulai populer. Selain memang atas dasar kebutuhan mahasiswa, dekorasi ruang baca yang nyaman dilengkapi dengan free wifi zone dan mini cafe merupakan pesona tersendiri bagi perpustakaan, seperti kata pepatah, ”Ada gula, ada semut.”

Apabila konsep ini diturunkan di lingkup sekolah baik tingkat SD, SMP, maupun SMA, usaha peningkatan gemar membaca buku dapat dipastikan berhasil. Ini adalah metode pertama. Namun untuk menghindari eksklusivitas individu masing-masing, wifi bisa diganti dengan sejumlah seperangkat komputer yang terkoneksi dengan internet. Tujuannya agar siswa yang datang ke perpustakaan dengan tujuan ingin online mau mengantre dengan siswa yang lebih dulu datang. Dari aktivitas mengantre tersebut, siswa akan merasa jenuh dan biasanya mencari hal lain yaitu buku-buku bacaan yang ada di sekelilingnya untuk mengatasi rasa bosannya itu.

Metode kedua, pihak sekolah mengadakan kerja sama dengan warnet terdekat untuk menyediakan rak atau tempat strategis lain seperti dinding misalnya, yang memungkinkan diadakannya perpustakaan kecil. Sekolah menyuplai buku-buku sastra, majalah, dan koran agar dapat menarik perhatian pengunjung warnet. Setidaknya, pengunjung warnet yang sebagian besar adalah pelajar daerah sekitar tertarik untuk membaca dan melihat-lihat isi dari buku yang ada meskipun hanya sekilas. Dengan begini, selain warnetnya diuntungkan karena pengunjung maupun pelanggan yang datang bertambah, peran sekolah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa juga tetap berjalan.

Dalam berperilaku sehari-hari, Muk Kuang dalam bukunya Think and Act like a Winner berkata, ”First we form habits, then they form us. Conquer your bad habits, or they will eventually conquer you.” Peran penting sekolah tidak hanya pada pendidikan intelektual tapi juga karakter. Sekolah yang dalam hal ini memiliki tanggung jawab penuh dalam pengembangan kapasitas siswa, harus mampu mengetahui segala yang dibutuhkan peserta didik. Tidak hanya sekedar memfasilitasi, tetapi juga harus memperhatikan kondisi kekinian yang menjadi kebiasaan subyek yang menggunakannya agar dapat mempertahankan efektivitas dan eksistensi fasilitas yang ada.

Sekali lagi, ”Buku, sastra, dipercaya sebagai simbol tingkat peradaban bangsa.” Oleh karena itu, diharapkan segenap masyarakat Indonesia khususnya para pelajar mulai mencintai buku maupun sastra agar dapat memahami tingkat perkembangan peradaban bangsanya sendiri.

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/04/95/442165/masihkah-ada-pesona-buku-di-perpustakaan

Hari Nelayan, Budayakan Gemar Makan Ikan!

Bukan lautan hanya kolam susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu.
Tiada badai tiada topan kau temui.
Ikan dan udang menghampiri dirimu.

Lagu Koes Plus yang cukup tenar tersebut mengingatkan pada kehidupan orang-orang yang mata pencahariannya menangkap atau sering disebut dengan nelayan. Mungkin sedikit orang yang mengetahui jika 6 April diperingati sebagai Hari Nelayan. Hari Nelayan ini barangkali menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk sekedar berempati dengan nasib para nelayan yang hingga saat ini masih termarginalkan

Di negara yang lautannya tiga kali lebih luas dari daratannya, seharusnya nelayan Indonesia hidup sejahtera. Belum lagi kekayaan berupa ikan atau hasil laut lainnya yang berada di lautan Indonesia sangat besar. Pantaslah jika kemudian Koes Plus menyebutnya kolam susu.

Ironisnya, nelayan di negara kita masih banyak yang tergolong miskin. Departemen Perikanan mencatat, beberapa faktor penyebab kemiskinan nelayan yaitu rendahnya teknologi penangkapan, kecilnya skala usaha, belum efisiensinya sistem pemasaran hasil ikan, dan status nelayan yang sebagian besar adalah buruh.

Jika nelayan kita dibandingkan dengan nelayan di negara maju seperti Jepang sepertinya masih kalah jauh. Meski laut mereka tidak seluas laut Indonesia, mereka bisa maju karena ada dukungan yang optimal dari pemerintah. Teknologi penangkapan yang dipergunakan cukup canggih, dan satu lagi, masyarakat Jepang memiliki kegemaran makan ikan.

Membantu kesejahteraan nelayan Indonesia bukanlah hal yang sulit. Salah satu cara mudah yang bisa dlakukan masyarakat untuk menaikkan taraf hidup nelayan adalah dengan gemar makan ikan. Protein yang terkandung pada ikan lebih tinggi daripada yang tekandung pada daging ayam, sapi, dah hewan darat lainnya. Kandungan omega 3, 6, dan 9 pada ikan meningkatkan tumbuh kembang bayi, balita lebih aktif dan cerdas serta membuat daya tahan tubuh lebih kuat.

Konsumsi ikan nasional di akhir tahun 2010 mencapai 30,47 kg per kapita per tahun, meningkat dibandingkan pada 2009 yang 29,08 kg per kapita per tahun. Sedangkan standar FAO adalah 30 kg per kapita per tahun. Namun jika dibandingkan dengan negara maju lainnya kita masih jauh tertinggal. Sebagai contoh, konsumsi ikan di Jepang 110 kg per kapita per tahun, Korea Selatan 85 kg per kapita per tahun, dan Malaysia 45 kg per kapita per tahun.

Semakin tinggi tingkat konsumsi ikan tentunya akan semakin tinggi pula produktivitas ikan sehingga akan memacu nelayan untuk menaikkan nilai produktivitasnya. Cukup ironis memang masyarakat kita lebih suka makan daging darat dibanding ikan. Namun usaha untuk mengampanyekan budaya makan ikan setidaknya bisa mulai mengubah pola makan masyarakat kita.

Mari kita galakkan “Germani”, Gerakan Makan Ikan, untuk kesehatan dan kecerdasan bangsa dan tentunya untuk membantu nelayan kita.

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/06/95/443132/hari-nelayan-budayakan-gemar-makan-ikan

Dewan Penguru(a)s Rakyat

KERAP KALI kita saksikan berita di media massa yang mengabarkan minimnya fasilitas serta sarana prasarana pendidikan di negeri ini. Bahkan, di beberapa daerah ada sekolah yang tidak pantas lagi disebut sebagai sekolah akibat kerusakan bangunan yang begitu parah termakan usia. Tak jarang, para siswa calon penerus bangsa pun harus rela belajar di tenda-tenda darurat. Bahkan, ada juga sekolah yang nekat tetap melangsungkan proses belajar mengajar di gedung sekolah yang rusak parah itu. Sementara saat ini di gedung yang berfasilitas serba “wah” di Senayan sana, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) justru sedang sibuk merencanakan pembangunan gedung baru.

Rencananya, gedung baru DPR tersebut akan menelan biaya Rp1,168 triliun. Dengan rincian biaya pembangunan fisik Rp7,2 juta per m2 dan berdiri di lahan seluas 157 ribu m2. Jadi, setiap ruangan anggota dewan akan menyerap biaya hampir Rp800 juta. Gedung baru DPR tersebut direncanakan memiliki 36 lantai dan dilengkapi fasilitas rekreasi, pusat kebugaran, dan spa. Nantinya setiap anggota DPR akan menempati ruangan seluas 111,1 m2 bersama seorang sekretaris pribadi dan empat staf ahli. Belum lagi fasilitas-fasilitas serba “wah” lainnya.

Wacana pembangunan gedung baru DPR ini langsung disambut dengan kecaman dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan masyarakat umum. Di DPR sendiri, banyak partai politik (parpol) yang menolak atas rencana yang tidak pro-rakyat itu. Ironisnya, sang DPR-1, Marzuki Ali tetap kukuh dengan pendiriannya, bahkan menyerang balik beberapa LSM dan masyarakat dengan mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Pernyataan arogan sang DPR-1 tersebut tentu melukai hati rakyat Indonesia. Rakyat yang telah memilih mereka sehingga kini bisa bertahta di gedung nan megah itu.

Para anggota DPR seharusnya menyadari bahwa mereka dipilih untuk menjadi wakil rakyat. Menyampaikan segala unek-unek dan aspirasi rakyat. Dengan kata lain anggota DPR adalah pengurus rakyat. Penyambung lidah rakyat kepada eksekutif. Anggota DPR harusnya mampu menjadi pelayan yang baik bagi rakyat. Bukan justru menjadi penguras anggaran negara di tengah-tengah penderitaan rakyat seperti sekarang ini.

Dengan mempertimbangkan kondisi rakyat Indonesia sekarang ini akan lebih bijak tentunya bila rencana pembangunan gedung baru DPR tersebut dikaji kembali. Apalagi saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja DPR sangat rendah. Para elit DPR sebaiknya introspeksi diri apakah kinerja mereka selama ini sudah baik dan pro-rakyat ataukah belum. Jika memang berkomitmen mengurus kepentingan rakyat, tentu akan bekerja profesional bagaimanapun kondisi gedung yang ditempatinya. Terlebih selama ini fasilitas-fasilitas yang diterima para anggota DPR dirasa sudah lebih dari cukup.

Rakyat pun semakin bertanya-tanya, selama ini sebenarnya DPR itu “ngurus ataukah justru nguras” duit rakyat? Kenyataannya, selama ini justru terkesan banyak anggota Dewan yang cuma memanfaatkan rakyat. Mereka beli suara rakyat pemilik kedaulatan tertinggi negara ini dengan pepesan janji-janji palsu murahan. Apakah itu yang mereka sebut ngurus rakyat. Sementara untuk mengurus keperluan diri mereka sendiri saja masih harus “nguras” anggaran negara.

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/12/95/444945/dewan-penguru-a-s-rakyat

Kamuflase Kelulusan UN

UJIAN NASIONAL (UN) adalah ujian akhir yang diselenggarakan oleh pemerintah negara Indonesia. Ujian ini bertujuan mengukur seberapa baik kualitas para siswa di sekolah seluruh Indonesia. Ujian ini juga sekaligus penentuan masa depan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau kegiatan lain, seperti bekerja.

Banyak fenomena unik yang terjadi sebelum hari pelaksanaan UN. Sekolah biasanya memberikan banyak jam tambahan materi kepada para siswanya. Hal ini dilakukan agar para siswa banyak mengulang materi yang akan diujikan dalam UN agar mereka siap mengerjakan soal-soal UN.

Guru pun harus ekstrakeras membimbing murid-muridnya belajar dengan rangkuman materi dari tingkat awal hingga tingkat akhir. Tidak sedikit juga yang memberikan les tambahan di rumahnya, agar murid mengurangi waktu bermainnya. Bagi siswa, ketika menjelang UN, terjadi peningkatan ketekunan belajar dengan mengikuti kursus baik di bimbingan belajar maupun dengan guru datang ke rumah (privat).

Bahkan, banyak dari siswa yang mencari kunci jawaban dari pihak lain yang tidak jelas asalnya dan membayar sejumlah uang yang tidak sedikit. Padahal, mereka tidak tahu apakah kunci itu benar jawaban soal UN atau tidak.

Betapa dahsyat ketegangan yang ditimbulkan oleh ujian ini. Bagaimana tidak, masa depan mereka nantinya sangat ditentukan oleh ujian ini baik bagi siswa SMP dan yang sederajat yang ingin melanjutkan ke sekolah tingkat atas atau lainnya maupun SMA dan sederajat yang ingin melanjutkan kerja atau melanjutkan ke bangku kuliah nanti.

Pemerintah pun demikian. Ujian ini merupakan cerminan kondisi pendidikan dan masa depan Indonesia karena pendidikan merupakan suatu landasan yang penting untuk pembangunan masa depan bangsa kita nantinya.

Sistem Terpadu

Pada tahun 2010 sistem UN yang berlaku adalah sistem silang yaitu adanya pemisahan ruangan ujian yang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lain dan adanya pengulangan ujian jika siswa tidak lulus pada ujian nasional. Tahun 2011 ini akan dilakukan sistem terpadu yakni nilai kelulusan bukan hanya bertumpu pada UN saja, tetapi juga dicampur oleh penilaian ujian akhir sekolah (UAS). Hal ini bertumpu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional.

Proporsi untuk penilaian UN 60 persen dan perpaduan nilai antara ujian semester, mulai semester 3, 4, dan 5, dengan UAS sebesar 40 persen. jika tidak lulus pada UAS, siswa diberi kesempatan mengulang untuk memperbaiki nilai UAS dan nilai semester. Namun, untuk UN sendiri tak ada ujian ulang apabila siswa yang bersangkutan tidak lulus ujian. Jadwal penyelenggaraannya berjalan normal diadakan pada bulan April. Tidak seperti tahun lalu yang dipercepat yang membuat beberapa guru di sekolah mempercepat materi pembelajarannya.


Mendongkrak nilai

Kebijakan pemerintah ini memberi peran sekolah dalam penilaian kelulusan siswa. Dalam sistem ini rentan sekali terjadi kecurangan pada penilaian UN. Para guru bisa saja melakukan pendongkrakan nilai pada UAS siswa karena takut nilai UN para siswa di sekolahnya rendah bahkan di bawah standar atau tidak lulus.

Tindakan preventif ini dilakukan agar tidak mendapat penurunan mutu kualitas sekolah dalam menghasilkan lulusan. Tindakan ini dapat juga membantu siswa untuk mempermudah kelulusannya ketika UN nanti, karena tidak adanya ujian ulang. Apalagi untuk sekolah yang prasarana kurang memadai dan mempunyai tingkat kelulusan yang rendah pada tahun sebelumnya. Para guru pasti tidak ingin kejadian tahun lalu terjadi lagi tahun ini. Setiap guru pasti ingin memberikan terbaik kepada institusi tempat dia bekerja maupun siswa yang mereka ajar.

Ketidaktegasan pemerintah

Jika dilihat secara teliti, sistem terpadu dalam UN 2011 ini merupakan salah satu ketidaktegasan pemerintah dalam penyelesaian masalah institusi pendidikan di negara ini. Pemerintah seharusnya memilih antara penetapan kelulusan melalui nilai standar yang ditetapkan oleh pemerintah sendiri atau kewenangan sekolah yang meluluskan para siswanya.
Sering bergantinya sistem-sistem penilaian kelulusan sekolah dari tahun ke tahun menunjukan bahwa tak ada landasan yang jelas bagi pendidikan bangsa ini.

Padahal, kaum muda inilah yang menjadi tonggak masa depan bangsa. Para guru pun kewalahan dalam mengikuti sistem yang selalu silih berganti tanpa alasan yang jelas ke mana tujuan pendidikan Indonesia. Dan jika banyak siswa yang tidak lulus, merekalah yang pertama kali menjadi kambing hitam dari kegagalan pengajaran pendidikan siswa-siswanya. Mereka adalah garis depan dalam pendidikan masa depan Indonesia.

Seharusnya kebijakan pemerintah diarahkan untuk membentuk kualitas yang tinggi baik untuk guru maupun para siswa Indonesia seperti meningkatkan kualitas guru dengan beberapa pelatihan, memberikan fasilitas sekolah secara merata, pembiayaan gratis kepada siswa yang kurang mampu, dll.

Dengan adanya kebijakan sistem terpadu UN 2011 ini mereka tidak juga dapat disalahkan jikal ternyata penilaian dan kualitas riil para siswa berbanding terbalik. Karena kuatnya tuntutan pemerintah hingga akhirnya sekolah mengabaikan tanggung jawab sebenarnya dalam meningkatkan kualitas kaum pemuda bangsa Indonesia.

Penulis menyarankan, sekolah diberikan kewenangan penuh dalam kelulusan para siswanya, tidak setengah-setengah. Karena jika pemerintah masih saja turut campur dalam kelulusan siswa, pasti akan menjadi dilema para guru antara keharusan lulusnya para siswa mereka dengan keadaan riil kualitas para siswanya. Karena untuk menghadapi tantangan masa depan nanti, bukan saja dengan ilmu yang mereka pelajari untuk UN, tetapi juga ilmu pengetahuan yang efektif bagi siswa dan berpikir kreatifan yang luas.

Alasan ini diberikan juga karena yang bisa mengukur seberapa bagusnya kualitas para siswa itu adalah sekolah, bukan pemerintah. Biarkan sekolah memberikan penilaian yang dianggap cocok bagi sekolahnya. Dengan begitu para guru pun dapat lebih kreatif mengembangkan ilmu pengetahuan untuk siswa agar terjadi peningkatan kualitas mereka nantinya. Namun pemerintah tidak boleh lepas tangan. Pemerintah memberikan sarana fasilitas yang memadai dan pengkontrolan terhadap sistem yang diterapkan oleh sekolah agar tidak melenceng dari peran lembaga pendidikan yang sebenarnya.

Keterpurukan kondisi dan tantangan masa depan Indonesia hanya bisa diperbaiki oleh kaum muda yang mempunyai kualitas serta kreativitas pemikiran akan ilmu yang hebat. Karena merekalah barisan depan yang akan mengubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Seperti kata Soekarno “berikan kepadaku 10 orang pemuda, maka akan aku akan goncangkan dunia.”


sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/15/95/446353/kamuflase-kelulusan-un

Sepakbola - Liga Inggris Spurs Bajak Duet Striker Porto

LONDON - Kecermelangan FC Porto di kancah domestic dan Europa League menarik perhatian banyak pihak termasuk kubu Tottenham Hotspur. Terbukti, klub asal London kini dikabarkan tertarik memboyong dua punggawa lini depan Dragoes.

Seperti diberitakan Goal, Minggu (17/4/2011) dua pemain yang dimaksud yakni Givanildo Vieira de Souza atau lebih dikenal dengan panggilan Hulk, serta Radamel Falcao. Tidak tanggung-tanggung, demi memenuhi hasrat memboyong keduanya ke White Hart Lane, Spurs bersedia membayar mereka dengan biaya transfer hingga mencapai 40 juta poundsterling.

Niatan memboyong Hulk dan Falcao adalah permintaan langsung dari Harry Redkanpp. Sang pelatih sejauh ini masih belum puas dengan kinerja para penyerang yang ada seperti Peter Crouch, Jermain Defoe dan Roman Pavlyuchenko.

Pihak Porto sendiri kemungkinan tidak keberatan melepas dua pemain inti mereka. Pasalnya saat ini kondisi keuangan klub sedang dalam kondisi labil.

Selain Hulk dan Falcao, The Lilywhites juga belakangan santer dikait-kaitkan dengan sejumlah nama bomber lain. Mereka adalah bintang muda Anderletch Romelu Lukaku serta striker Athletic Bilbao Fernando Llorente. (msy)

sumber : http://bola.okezone.com/read/2011/04/17/45/446870/spurs-bajak-duet-striker-porto

Potret Wisata Legenda Etnis China di Pulau Kamarau

(foto: 21johan.blogspot)

BERADA di delta Sungai Musi. Nama Pulau Kemarau diberikan penduduk setempat karena delta ini selalu kering dan tidak pernah berair, bahkan ketika air pasang, seolah-olah seperti sebuah pulau terapung.

Pulau ini adalah tempat yang sangat spesial bagi etnis Cina lokal. Di pulau ini, ada pagoda dan kuil-kuil. Keberadaannya berkaitan erat dengan sebuah legenda yang mengatakan bahwa delta muncul sebagai bukti cinta Putri Siti Fatimah (putri Raja Sriwijaya) kepada kekasihnya. Kisahnya mirip dengan Romeo dan Juliet, atau Sampek Eng Tay.

Legenda ini dimulai pada akhir abad ke-14 ketika seorang pangeran dari Cina, Tan Bu An, datang ke Palembang untuk belajar. Setelah tinggal di sini selama beberapa waktu, ia jatuh cinta dengan putri Siti Fatimah. Dia kemudian datang ke istana untuk melamarnya. Orangtua Siti Fatimah memberikan persetujuan namun dengan satu syarat; Tan Bu An harus memberikan hadiah.

Tan Bu An kemudian mengutus bawahannya untuk kembali ke China dan meminta semacam hadiah dari ayahnya untuk diberikan kepada Raja. Segera setelah itu, utusan itu kembali dengan sayuran dan buah-buahan. Tan Bu An terkejut dan marah karena ia berharap ayahnya memberikan guci Cina, keramik dan uang.

Dia melemparkan muatan kapal tersebut ke Sungai Musi, dia tidak tahu bahwa sebenarnya ayahnya menaruh uang di dalam sayuran dan buah-buahan tersebut. Karena dia malu setelah mengetahui tentang kesalahannya, dia mengumpulkan yang telah dibuangnya ke sungai dan Tan Bu An tidak pernah kembali lagi karena ia tenggelam bersama dengan sayuran dan buah-buahan tersebut.

Ketika Siti Fatimah mendengar tentang tragedi itu, dia berlari ke sungai dan menenggelamkan diri untuk mengikuti kekasihnya. Sebelum itu, dia meninggalkan pesan: "Jika Anda melihat sebuah pohon tumbuh di sebidang tanah di mana aku tenggelam, ini akan menjadi pohon cinta kita".

Sang putri kemudian tenggelam dan kemudian sebidang tanah muncul di permukaan sungai. Masyarakat setempat percaya bahwa ini adalah makam pasangan kekasih tersebut dan karena itu, mereka menyebutnya "Pulau Kemarau" yang berarti meskipun air pasang di Sungai Musi, pulau ini akan selalu kering.

Etnis Tionghoa setempat percaya bahwa nenek moyang mereka, Tan Bun An, tinggal di pulau ini. Oleh karena itu, daerah ini selalu ramai selama Tahun Baru Cina. Pada tahun 2006, pagoda dibangun sebagai tempat ibadah dan untuk acara lainnya.
(uky)


sumber : http://travel.okezone.com/read/2011/04/15/408/446617/legenda-etnis-china-di-pulau-kamarau