Sabtu, 16 April 2011

Hakim Kasus Antasari Diduga Kuat Diintervensi

JAKARTA - Setelah meminta keterangan dari pelapor, para saksi, ahli senjata, ahli balistik dan ahli teknologi informasi, Komisi Yudisial (KY) diharapkan fokus menyelidiki kemungkinan adanya intervensi kekuasaan terhadap para hakim dalam perkara mantan Ketua KPK Antasari Azhar.

Permintaan ini dilontarkan anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (17/4/2011).

“Majelis hakim perkara Antasari tidak mungkin ceroboh atau berani mengabaikan bukti jika mereka tidak berada dalam tekanan. Menurut saya, ada indikasi intervensi dari kekuatan besar di luar pengadilan yang memaksa para hakim menjadi tidak profesional,” ungkapnya.

Indikasinya, sambung dia, para hakim perkara ini dinilai KY mengabaikan bukti-bukti kuat, serta mengabaikan keterangan ahli senjata, ahli balistik dan keterangan ahli IT, mengabaikan bukti baju korban (Nazarudin Zulkarnain) yang tidak pernah dihadirkan dalam persidangan.

Sinyal kuat adanya intervensi persidangan Antasari juga terbaca dari pernyataan Gayus Tambunan, terpidana kasus penggelapan pajak. Setelah divonis tujuh tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gayus Bicara blakblakan. Dia antara lain mengatakan bahwa Jaksa Cirus Sinaga terlibat dalam rekayasa kasus Antasari.

“Kesimpulannya, sejak penyusunan dakwaan terhadap Antasari, sudah ada indikasi rekayasa. Perekayasa pasti mengawalnya hingga ke persidangan. Dalam persepsi banyak orang, rekayasa berarti intervensi. Ada kekuatan di luar pengadilan yang mampu memaksa para hakim perkara Antasari mengabaikan bukti-bukti kuat yang meringankan terdakwa,” terkanya.

Karena itu, lanjut Bambang, KY sebaiknya tidak berhenti pada temuan tentang ketidaklaziman perilaku para hakim. Sangat penting jika KY mau menanyakan kepada para hakim mengapa mereka mengabaikan bukti-bukti, dan untuk alasan apa atau demi kepentingan siapa pengabaian bukti-bukti itu dilakukan?.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/17/339/446882/hakim-kasus-antasari-diduga-kuat-diintervensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar