Minggu, 17 April 2011

Presiden Universitas Kaist Minta Maaf

SEOUL - Pada sebuah konferensi pers setelah kematian mahasiswanya, Presiden Universitas Kaist Nam Pyo Suh menyatakan penyesalan dan berencana mengubah kebijakan biaya kuliah di kampusnya.

"Semua pejabat Kaist, termasuk saya, merasa sedih dan kepahitan yang tak terlukiskan. Kami menundukkan kepala dan meminta maaf kepada semuanya, orangtua dan mahasiswa," kata Suh seperti dikutip dari situs Joongangdaily, Rabu (13/4/2011).

Suh berencana menghapus kebijakan beasiswa berdasarkan nilai. Mulai semester berikutnya, kampusnya akan memberikan semua mahasiswa biaya pendidikan sepenuhnya selama empat tahun.

Meski tidak ada data pasti keterkaitan bunuh diri dengan biaya kuliah, Presiden Dewan Mahasiswa Kaist Gwak Yeong-chul meyakini ini saling terkait.

“Meskipun empat mahasiswa memiliki alasan sendiri untuk menghentikan hidup mereka, saya pikir persaingan yang ketat di kampus mempengaruhi. Karena kebijakan persaingan yang memprovokasi, seperti beasiswa berdasarkan nilai serta kuliah wajib dalam bahasa Inggris, mahasiswa tidak mau bergaul dan berpartisipasi dalam masyarakat,” jelasnya.

Beberapa profesor dari Seoul National University, universitas elit lainnya di Korea mengecam keras Suh. Menurut mereka, Suh memiliki ide yang kekanak-kanakan dan terlalu sederhana, bahwa jika siswa dibebani oleh beasiswa berdasarkan nilai, mereka akan konsentrasi untuk belajar. Ini adalah sebuah konsep pendidikan yang fokus pada persaingan yang salah.(rhs)


sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/12/417/445288/presiden-universitas-kaist-minta-maaf

Mendiknas: Silakan Proses Secara Hukum

JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mempersilakan proses hukum atas pejabatnya yang tersandung kasus korupsi.

"Silakan proses hukum berjalan seperti logika hukum. Kami akan menghormati proses itu," kata Nuh di Gedung Kemendiknas, Jumat (14/4/2011).

Meski begitu, Nuh menambahkan, Kemendiknas akan tetap memberikan pendampingan hukum bagi pegawainya yang tersandung masalah hukum. "Pendampingan itu masih hak mereka. Yang jelas, kami tidak akan mengintervensi dari aspek hukum," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung menahan empat pejabat Kementerian Pendidikan Nasional terkait dugaan korupsi pelaksanaan lomba keterampilan siswa (LKS) SMK XVII dan pameran SMK pada Kementerian tersebut. Akibat perbuatan para tersangka, negara dirugikan sebesar Rp2 miliar.

Keempat tersangka yang telah dilakukan penahanan adalah Joko Sutrisno selaku Direktur Pembinaan SMK pada Kemendiknas, Susilowati selaku pejabat pembuat komitmen, Sujo Wiyanto yang menjabat sebagai penanggungjawab kegiatan, dan Al Azhar selaku bendahara pengeluaran pembantu.

“Untuk Joko Sutrisno dilakukan penahanan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung, Susilowati ditahan di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur, Suko Wiyanto dan Al Azhar ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” papar Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Noor Rachmad yang ditemui di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis 14 April kemarin.(rhs)


sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/15/373/446531/mendiknas-silakan-proses-secara-hukum

Persiapan UN Bikin Stres, Apalagi Nunggu Hasilnya

JAKARTA - Mulai Senin, 18 April 2011 hingga tiga minggu ke depan, 10.409.562 anak-anak Indonesia dari tingkat SD/MI hingga SMA/MA dan SMK akan menjalani Ujian Nasional.

Berdasarkan pengaduan yang masuk ke KPAI dan hasil pantauan di lapangan, masih banyak ditemukan fakta dan praktek sebelum, pada saat dan setelah UN, yang tidak sesuai dengan prinsip perlindungan anak.

"Selain itu, banyak anak yang semestinya bisa ikut UN terpaksa tidak bisa mengikuti karena menjadi korban perkosaan, berhadapan dengan hukum, atau sedang berada di lapas (penjara) anak," ujar Komisioner Bidang Pendidikan
Dra. Badriyah Fayumi, Lc, MA, dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, di Jakarta, Sabtu (17/4/2011).

Menurut Badriyah, sebelum UN banyak anak dan orang tuanya begitu stres karena khawatir tidak lulus. Maka, pelajaran tambahan dan bimbingan belajar yang bagi sebagian orang tua terasa mahal pun diikuti. Di sisi lain, pelajaraan yang tidak di-UN-kan yang sesungguhnya tidak kalah penting atau menjadi minat anak terabaikan. Pengajian sore dan malam hari juga ditinggalkan. "Semua demi UN," imbuhnya.

Pada saat ujian berlangsung, praktek tidak jujur seperti kebocoran soal, pemberitahuan jawaban secara kolektif atau berantai, pengisian jawaban yang kosong oleh oknum guru, serta manipulasi nilai masih banyak terjadi. Hal ini berakibat sangat fatal.

Anak sudah belajar menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Sementara itu anak yang sungguh-sungguh belajar merasa frustrasi karena menyaksikan anak-anak yang tidak belajar bisa mendapatkan nilai lebih tinggi.

Setelah pengumuman, banyak anak stres dan depressi karena merasa semua usahanya selama tiga tahun sia-sia dan malu pada teman-temannya.

Begitu luar biasanya upaya anak Indonesia dan banyaknya pihak yang harus berkorban atau dikorbankan karena UN ini.(rhs)

http://kampus.okezone.com/read/2011/04/17/373/446924/persiapan-un-bikin-stres-apalagi-nunggu-hasilnya
sumberr :

Ahmad Dhani Tak Kapok Pakai Simbol Yahudi

JAKARTA - Salah satu penyebab Ahmad Dhani dituding pengikut Yahudi adalah kegemarannya menggunakan simbol-simbol Yahudi. Walau begitu, pentolan Dewa 19 ini tak kapok memakai atribut simbol agama, termasuk Yahudi.

Tak hanya sering memakai simbol-simbol kontroversial di baju atau aksesori miliknya, Dhani juga sering memuat simbol-simbol kontroversial di cover album Dewa. Akibat tingkahnya itu, Dhani pernah dituding budayawan Islam Ridwan Saidi sebagai agen Zionis dan Yahudi.

"Jadi begini, sebenarnya saya itu seniman. Apa sih yang dihasilkan musisi? Yang dihasilkan adalah musik dan lirik. Yang membuat lambang-lambang itu kan ada beberapa seperti album yang ketiga dibuat Dimas Jayadiningrat yang ada dewa Hourus. Jadi, yang membuat itu bukan saya. Saya tidak terlalu mempermasalahkan mau pakai simbol apa saja," papar Dhani di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/3/2011) malam.

Mantan suami Maia Estianty itu heran, hanya dari cover album Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara menyimpulkan dirinya berafiliasi dengan kelompok Zionis dan Yahudi.

"Yang saya buat adalah lirik. Jadi, kalau mau menilai saya itu dari lirik saya. Saya yakin memang ada tujuan lain menghubung-hubungkan saya dengan Yahudi. Itu salah alamat," tegasnya.

Dhani mendapat kiriman buku berisi bom yang diterima pada Selasa, 15 Maret 2011, yang ditujukan ke kantor Republik Cinta Manajemen (RCM). Namun, paket baru dibuka pada Kamis, 17 Maret 2011. Buku berisi bom itu lalu diledakkan Tim Gegana.

Buntut dari bom itu, ayah tiga anak ini melaporkan Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara. Mereka adalah penulis buku berjudul Fakta dan Data

sumber :: http://celebrity.okezone.com/read/2011/03/19/33/436584/ahmad-dhani-tak-kapok-pakai-simbol-yahudi

Sabtu, 16 April 2011

Samuel Rizal Takut Langgar Kontrak Eksklusif

JAKARTA - Artis muda Samuel Rizal sepertinya tidak ingin beranjak dari rumah produksi yang telah mengontraknya secara eksklusif.

"Lagi ekslusif di Soraya kan, jadi lagi nungguin proyeknya gitu. Berusaha komitmen saja," kata Samuel Rizal saat ditemui di Celebrity Fighter, PIM 2, Pondok Indah, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Tak dipungkiri, jika sahabat Shandy Aulia ini banyak kedatangan tawaran, tapi dia sadar diri. Mantan pemain basket ‘Satria Muda’ ini tetap komitmen menyelesaikan kontrak eksklusif tersebut.

"Tawaran sih banyak, cuma kan gue sadar saja. Kan gue dikontrak eksklusif," paparnya.

Pria yang gemar bermain bola basket ini pun selalu mengasah karakter yang ada dengan kehidupannya sehari-hari.

sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2011/04/15/34/446508/samuel-rizal-takut-langgar-kontrak-eksklusif

Perampok di Tangerang Perkosa dan Bunuh Pembantu

TANGERANG - Perampokan sadis yang terjadi di perumahan mewah, di Jalan Boulevard, Block DG 2, Nomor 118, RT 01/14, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, mengakibatkan dua orang tewas.

Dua orang pembantu rumah tangga, bernama Sarni dan Maryani ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Tangannya terikat kebelakang dalam keadaan telanjang dan kepalanya bocor terkena pukulan benda tumpul.

Kepolres Metro Tangerang Kombes Tavip Julianto mengatakan, kedua jenazah korban ditemukan di dalam garasi. Korban tewas dipukul dengan menggunakan tabung gas.

Saat dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan satu kondom yang digunakan perampok untuk memperkosa korban.

"Barang bukti yang ditemukan, satu kondom bekas yang dipakai untuk memperkosa salah seorang korban," ujar Tavip, kepada okezone, Sabtu (16/4/2011).

Tavip menambahkan, pihaknya masih belum mengetahui berapa besar kerugian dan barang yang diambil perampok. Karena pemilik rumah masih belum bisa ditemui.

"Pemilik rumah bernama Kholiwyio. Dia bekerja sebagai pemborong," terangnya.

Dijelaskan, saat perampokan terjadi, sekira pukul 15.00 WIB, pemilik rumah sedang pergi. Dia tinggal bersama dua orang anaknya. Hingga kini petugas masih melakukan olah TKP.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/16/338/446846/perampok-di-tangerang-perkosa-dan-bunuh-pembantu

Beredar Kabar M Syarif Adalah Anak Buah Baasyir

CIREBON – Polisi hingga kini masih mencari tahu apakah pelaku peledakan bom di masjid Polresta Cirebon dilakukan oleh Muhammad Syarif atau bukan. Namun, beredar kabar Syarif diketahui sebagai kader Ustaz Abu Bakar Baasyir. Benarkah?

Sebagaimana pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan Cirebon, Syarif saat ini tercatat sebagai kader Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) di Cirebon.

“Pelaku adalah termasuk anggota JAT Kota Cirebon. Sedangkan orangtua Muhammad Syarif a/n Srimulat telah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan test DNA,” demikian psan tersebut, Sabtu (16/4/2011).

Namun, saat dikonfirmasi pihak JAT tidak membenarkan jika Syarif adalah kader JAT. “Kita tidak tahu soal itu. Kami belum bisa mengatakan apakah dia kader atau bukan, tapi tidak ada nama itu di kelompok kami,” kata Direktur JAT Media Center, Sonhadi, saat dikonfirmasi terpisah.

Sebagaimana diketahui, usai polisi menggelar jumpa pers dan menampilkan wajah dan ciri-ciri pelalaku bom bunuh diri, tiba-tiba seorang pria bernama Elang Rasid (61) mengaku bahwa pria tersebut adalah anggota keluarganya.

Menurut Elang Rasid (62) warga Gang Gajah Mada, Kelurahan Pekalipan, Kecamatam Pekalipan, foto pelaku bom bunuh diri yang disiarkan Mabes Polri tersebut mirip dengan M Syarif warga Blok Astanagari, Pekalipan, Cirebon.

“Dilihat dari foto yang disiarkan polisi di televisi mirip M Syarif,” ujar Rasid saat dijumpai dirumahnya di Blok Anstanagari, Pekalipan, Cirebon kepada wartawan, Sabtu (16/4/2011).

Bahkan, dia cukup yakin bahwa pelaku tersebut adalah Syarif, keponakannya sendiri. Dikatakan Rasid, bahwa kedua orangtua palaku bernama Ghofur (60) dan Ratu Srimulat.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/04/16/337/446763/beredar-kabar-m-syarif-adalah-anak-buah-baasyir